Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui profil kemampuan berpikir komputasi pada siswa sekolah jenjang menengah atas, dan (2) mengetahui perbedaan penilaian kemampuan berpikir komputasi siswa menggunakan instrumen tes Bebras dan Cross Array Task (CAT). Penelitian ini merupakan penelitian kombinasi (mixed method) dengan bentuk triangulasi kongruen. Sumber data penelitian ini menggunakan jenis sumber data primer yaitu rombel siswa kelas X jenjang menengah atas. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik cluster sampling dan purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrumen tes, melakukan observasi berpartisipasi aktif, serta wawancara dilakukan secara semi terstruktur. Teknik uji validitas data yang digunakan adalah triangulasi metode. Teknik analisis data pada metode kuantitatif menggunakan teknik statistik deskriptif sedangkan pada metode kualitatif menggunakan teknik (1) familiarizing & organizing, (2) coding & reducing, dan (3) intrepreting & representing. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, kemampuan berpikir komputasi siswa berada pada kategori upper pass dengan tingkat abstraction 46%, algorithm thinking 45%, decomposition 50%, evaluation 45%, dan generalization 42%. Siswa cenderung menerapkan dimensi algoritma 1D (70,8%) serta tergolong dalam kategori V (90,8%). Gender tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan berpikir komputasi. Kedua, penilaian kemampuan berpikir komputasi menggunakan instrumen tes Bebras dan CAT memiliki perbedaan sudut pandang serta aspek yang digunakan dalam menilai kemampuan CT.