Pendahuluan:
Post Operative Nausea and Vomiting (PONV) sering terjadi setelah anestesi umum, terjadi pada 30% hingga 40?ri semua pasien. Ondansetron merupakan obat yang paling sering digunakan sebagai antiemetik. Curcuma xanthorriza dan Kleinhovia hospita merupakan obat herbal yang sudah lama digunakan masyarakat untuk mengobati berbagai keluhan terkait mual muntah.
Tujuan:
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perbedaan efektivitas pemberian ondansetron saja dibandingkan dengan pemberian ondansetron dan kombinasi Curcuma xanthorriza dan Kleinhovia hospita terhadap kejadian mual muntah pasca operasi di RSUD Dr Moewardi
Metode:
Tiga puluh pasien dengan status fisik American Society of Anesthesiologists (ASA) I atau II yang menjalani operasi laparotomi diberikan premedikasi secara acak dengan metode double-blinded pada masing-masing kelompok: kelompok kontrol, yaitu pemberian premedikasi ondansetron 8 mg per oral, dan kelompok perlakuan, yaitu pemberian premedikasi kapsul kombinasi ondansetron 8 mg dan Curcuma xanthorriza dan Kleinhovia hospita 1 gram. PONV dinilai menggunakan asesmen PONV score. Penilaian PONV dilakukan 2 jam pasca-operasi. Untuk melihat perbedaan efektivitas antar keduanya, dilakukan uji Mann-whitney.
Hasil:
Didapatkan perbedaan skor PONV yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan (p = 0,017) dengan perbedaan rerata total sebesar 6,46. Pada variabel lain seperti usia, berat badan, tinggi badan, indeks massa tubuh, dan durasi operasi tidak didapatkan perbedaan rerata yang signifikan (p > 0,05). Faktor risiko seperti jenis kelamin dan riwayat merokok didapatkan skor PONV dengan perbedaan yang tidak signifikan (nilai p berturut-turut = 0,625; 0,527).
Kesimpulan:
Pemberian premedikasi kombinasi ondansetron dan Curcuma xanthorriza + Kleinhovia hospita pada penelitian ini terbukti lebih efektif dibandingkan dengan ondansentron dalam mengurangi mual muntah pasca operasi.

Kata kunci: PONV, Ondansetron, Curcuma xanthorriza, Kleinhovia hospita