×
Tiktok merupakan media yang digandrungi banyak orang. Ini memiliki konten yang sedang menarik perhatian, yaitu edukasi kecantikan. Dalam mengedukasi para pengikutnya, dokter mempresentasikan diri sehingga memiliki harapan tertentu saat berinteraksi. Sayangnya, belum terdapat penelitian yang membahas terkait adanya pelanggaran harapan pada Tiktok, khususnya konten edukasi kecantikan. Oleh karena itu, penelitian bertujuan untuk mengetahui pelanggaran harapan yang terjadi pada edukasi kecantikan dalam Tiktok yang meliputi presentasi dan harapan aktor, bentuk pelanggaran harapan, serta nilai imbalan atas pelanggaran harapan.
Teori yang digunakan adalah Teori Dramaturgi oleh Erving Goffman dan Teori Pelanggaran Harapan milik Judee K. Burgoon. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan dramaturgi. Informan ditentukan melalui teknik purposive sampling. Data penelitian diperoleh melalui dokumentasi akun tiktok @drrichardlee dan @rezagladys. Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulakan dokumentasi yang menyokong data penelitian yang dibutuhkan berupa tangkapan layar dan video. Serta analisis data menggunakan Analisis Media Siber.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa presentasi diri yang ditampilkan dr. Richard Lee dan dr. Reza Gladys sebagai seorang dokter ahli kecantikan yang cerdas memiliki harapan agar para pengikutnya memiliki persepsi yang sama atau memahami menerima presentasi serta pesan yang disampaikan. Akan tetapi, terdapat bentuk pelanggaran harapan yang ditemukan, seperti berkomentar di luar topik yang dibahas, tidak memahami pesan yang disampaikan, dan membantah atau tidak menyetujui hal tersebut. Pelanggaran-pelanggaran tersebut diberikan nilai imbalan yang berbeda-beda, yaitu pelanggaran positif bervalensi tinggi, pelanggaran negatif bervalensi tinggi, dan pelanggaran negatif bervalensi rendah.