UMKM terbukti memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian, tetapi masih menghadapi kendala dalam pengembangannya. Salah satu kendalanya yaitu keterbatasan akses informasi mengenai peluang pasar dan pemasaran, karena sedikitnya UMKM yang memanfaatkan teknologi informasi dalam pemasaran. Kabupaten Bantul, wilayah dengan jumlah UMKM tertinggi
di Provinsi Yogyakarta juga mengalami kendala yang sama dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk pemasarannya. Salah satu cara mengatasinya adalah dengan melakukan adopsi e-commerce. Technology Acceptance Model (TAM) merupakan model penerimaan teknologi yang banyak digunakan pada studi
adopsi teknologi informasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh dalam adopsi e-commerce oleh UMKM Agribisnis di Kabupaten Bantul.
Metode dasar penelitian ini yaitu deskriptif analisis. Lokasi penelitian ditentukan secara purposive atas pertimbangan bahwa Kabupaten Bantul merupakan wilayah dengan jumlah UMKM terbanyak di Provinsi Yogyakarta dan sudah pernah dilaksanakan program UKM digital oleh Dinas Koperasi, UKM dan Perindustrian Kabupaten Bantul. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik non-probability sampling dengan metode purposive sampling. Jumlah sampel penelitian yaitu 135 responden dengan kriteria UMKM agribisnis yang berdomisili di Kabupaten Bantul yang sudah menggunakan
e-commerce dalam aktivitas bisnisnya. Pengujian instrumen penelitian dan analisis data dilakukan menggunakan metode Structural Equation Modeling (SEM) yang dioperasikan menggunakan software SmartPLS 3.0.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa computer self-efficacy memiliki pengaruh positif terhadap perceived ease of use dan perceived usefulness. Perceived ease of use memiliki pengaruh positif terhadap perceived usefulness dan attitude towards using. Perceived usefulness memiliki pengaruh positif terhadap attitude towards using dan intention to use. Attitude towards using memiliki pengaruh positif terhadap intention to use. Intention to use memiliki pengaruh positif terhadap actual usage dalam adopsi e-commerce pada UMKM Agribisnis di Kabupaten Bantul.
Saran dari penelitian ini yaitu UMKM agribisnis di Kabupaten Bantul perlu belajar untuk membuat konten iklan yang menarik dan persuasif melalui sosialiasi dan pelatihan, atau melalui aplikasi youtube. Pemerintah perlu melakukan kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka menyelenggarakan program sosialisasi dan pembinaan berkelanjutan mengenai penggunaan e-commerce secara mendalam. Untuk penelitian selanjutnya diharapkan dapat dilaksanakan dengan lingkup wilayah yang lebih luas dan dapat menagadopsi variabel eksternal lainnya yang berpengaruh dalam adopsi e-commerce.