Sifa Devani Maelasari. B0418055. Dinamika Industri Jenang Kudus di Desa Kaliputu Kabupaten Kudus Tahun 1997-2004. Skripsi: Prgram Studi Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sebelas Maret.

Industri Jenang Kudus di Desa Kaliputu merupakan industri yang tergolong sebagai industri kecil dan rumah tangga yang menjanjikan bagi perekonomian Kabupaten Kudus. Peristiwa krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1997-1998 mempengaruhi produktivitas industri Jenang Kudus di Desa Kaliputu. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) latar belakang Desa Kaliputu Kabupaten Kudus sebagai sentra produksi Jenang Kudus, (2) dinamika industri Jenang Kudus di Desa Kaliputu Kabupaten Kudus tahun 1997-2004, (3) strategi bertahan industri Jenang Kudus di Desa Kaliputu Kabupaten Kudus tahun 1997-2004.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian historis, yang terdiri dari heuristik (pengumpulan sumber), kritik (verifikasi) berupa kritik intern dan ekstern, interpretasi (analisis data), dan historiografi. Penelitian ini menggunakan sumber dari data statistik Kecamatan Kota, statistik Kabupaten Kudus dan statistik Indonesia periode 1997 sampai 2004, surat kabar Kompas dan Suara Merdeka, serta wawancara secara langsung kepada narasumber. Narasumber yang membantu memberikan informasi terkait penelitian ini yakni, modin Desa Kaliputu, pengusaha Industri Jenang Kudus di Desa Kaliputu, pemasok bahan baku Jenang Kudus di Desa Kaliputu, dan mantan Kepala Ranting Pertanian Kecamatan tahun 1978-2009.

Hasil penelitian menunjukkan pekembangan industri Jenang Kudus di Desa Kaliputu cukup pesat sebelum krisis ekonomi tahun 1997-1998, yang menyebabkan penurunan produktivitas industri Jenang Kudus. Krisis ekonomi 1997-1998 menyebabkan kesulitan akses bahan baku, penurunan daya beli masyarakat, distribsi produk, dan kesejahteraan tenaga kerja. Meskipun, terpengaruh krisis ekonomi, industri Jenang Kudus mampu bertahan dan dapat bangkit kembali pasca krisis, mulai tahun 1999-2004, seiring dengan membaiknya perekonomian Indonesia. Industri Jenang Kudus di Desa Kaliputu menerapkan strategi bertahan untuk bertahan di tengah krisis ekonomi, yang terdiri dari strategi bertahan pengusaha Jenang Kudus melalui penguatan karakteristik pedagang Kudus (Gusjigang), dan strategi bertahan melalui efisiensi produk Jenang Kudus. Pasca krisis ekonomi, mulai tahun 1999-2004, pemerintah memberikan dukungan terhadap perkembangan industri Jenang Kudus di Desa Kaliputu melalui pengadaan program kerja seperti pemberian pinjaman, program pelatihan, dan pengadaan promosi.

Kesimpulan yang diperoleh yaitu, Desa Kaliputu dapat berkembang menjadi sentra industri Jenang Kudus, didukung oleh faktor geografis, demografis, dan sejarahnya. Perkembangannya kemudian sepat terkendala pada saat krisis ekonomi 1997-1999, hingga berhasil bangkit kembali pasca krisis ekonomi, dari tahun 1999-2004, dengan menerapkan beberapa strategi bertahan yang berasal dari dalam diri pengusaha, pengelolaan usaha, dan bantuan dari pemerintah.