Penelitian ini berfokus pada  tumpang-tindih antara hak cipta dan desain industri di Indonesia. Pada kasus pelanggaran hak cipta dalam bentuk desain industri, hak cipta tidak dapat menjadi dasar pembatalan desain industri terdaftar. Kasus tumpang-tindih antara hak cipta dan desain industri di Indonesia tidak dapat terselesaikan secara hukum. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis apa saja yang menyebabkan terjadinya hubungan tumpang tindih antara hak cipta dan desain industri dan membandingan perlindungan hukum dalam Undang-Undang Hak Cipta dan Undang-Undang Desain Industri yang digunakan di Indonesia dengan Negara Inggris yang memiliki sistem perlindungan yang berbeda, sehingga mendapat solusi bagaimana seharusnya peraturan hukum di Indonesia. Dalam penelitian ini digunakan metode penelitian untuk mengkaji tujuan yang dimaksud yaitu menggunakan metode penelitian hukum normatif preskriptif yang dipahami sebagai penelitian untuk menguji suatu norma atau ketentuan yang berlaku, yaitu dengan mencari koherensi antara aturan dalam Undang-Undang Hak Cipta dan Undang Undang Desain Industri.  Hasil penelitian menunjukan bahwa unsur seni yang ada dalam desain industri yang menjadi dasar tumpang-tindih antara hak cipta bedanya seni yang ada dalam desain adalah seni terapan yang diproduksi secara massal, sedangkan seni yang ada dalam hak cipta merupakan karya seni murni. Faktor lain penyebab tumpang tindih antara hak cipta dan desain industri adalah cetak biru, pembajakan, lemahnya peneggakan hukum, rendahnya penghargaan terhadap sebuah karya dan kurangnya pemahaman terhadap hukum. Indonesia menggunakan sistem perlindungan terpisah, sedangkan Inggris menggunakan sistem perlindungan ganda sebagian. Penggunaan sistem perlindungan terpisah memiliki potensi sengketa. Potensi sengketa dari hubungan tumpang tindih antara desain industri dan hak cipta pada umumnya terjadi ketika sebuah karya seni yang diterapkan dalam bentuk terapan atau barang desain industri yang kemudian pemilik alas hak antara desain industri dan alas hak pemilik hak cipta adalah pihak yang berbeda. Solusi dari permasalahan tumpang-tindih antara hak cipta dan desain industri adalah dengan penerapan sistem perlindungan ganda sebagian. Penerapan sistem perlindungan ganda sebagian dengan memasukan aturan dalam Undang-Undang Hak Cipta yang menyatakan bahwa karya seni terapan yang digunakan dalam aplikasi industri akan mendapatkan perlindungan hak cipta selama memenuhi syarat originalitas dan memasukan aturan dalam Undang-Undang Desain Industri yang menyatakan bahwa desain industri dapat dibatalkan atas dasar hak cipta.