Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil learning progression siswa kelas 10 dan kelas 11 di SMA Negeri 8 Purworejo pada konsep nutrisi manusia dan untuk mengetahui kualitas instrumen LP  konsep nutrisi manusia.
    Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan pendekatan mixed method dengan desain sequential explanatory. Metode yang digunakan adalah ex post facto dengan variabel tingkat kelas. Subjek penelitian adalah siswa MIPA pada kelas 10 dan kelas 11 di SMA Negeri 8 Purworejo (N=156). Teknik yang digunakan dalam menentukan sampel adalah teknik stratified random sampling. Teknik pengumpulan data dilakukan secara daring menggunakan google form. Data berupa level learning progression siswa diukur menggunakan instrumen tes tipe order multiple choice sejumlah 15 butir soal terkait materi nutrisi manusia. Validitas Instrumen dilakukan secara internal oleh tim peneliti, dan secara eksternal oleh dua orang validator ahli materi dan validator ahli evaluasi. Selain itu untuk menguji instrumen, dilakukan validitas empiris dengan responden 36 siswa. Data hasil penelitian dianalisis dengan Model Rasch menggunakan Aplikasi Winstep. Teknik analisis data dengan menggunakan statistika deskriptif, dan analisis secara kualitatif untuk menjelaskan sejauh mana pemahaman yang dimiliki siswa pada konsep nutrisi.
    Hasil yang diperoleh, yaitu seluruh butir soal yang terdapat pada instrumen tes dinyatakan valid dan reliabel untuk melakukan pengukuran profil learning progression siswa. Hasil uji reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen tes termasuk kategori istimewa. Adapun pemahaman siswa berdasarkan learning progression menunjukkan sejumlah 9% siswa mempunyai pemahaman pada level 1, 19% siswa berada pada level 2, 32?rada pada level 3, dan sebanyak 40% siswa mempunyai pemahaman pada level 4 terkait konsep nutrisi manusia. Berdasarkan tingkat abilitasnya siswa terbagi menjadi 14 kelompok dengan rata-rata nilai measure yaitu -0,69, dan rata-rata siswa dapat menjawab benar sejumlah 6 soal.
    Berdasarkan temuan di atas, dapat disimpulkan bahwa 60% siswa belum berada pada level yang sesuai (level 4), sehingga perlu dilakukan perbaikan pada strategi, pendekatan, media, dan konten pembelajaran tentang nutrisi manusia.