×
Latar Belakang : Kegiatan melinting rokok berisiko terhadap keluhan carpal tunnel syndrome karena dilakukan secara berulang. Mayoritas usia pekerja industri rokok merupakan usia yang beresiko terhadap carpal tunnel syndrome. Salah satu faktor penyebab terjadinya carpal tunnel syndrome adalah gerakan berulang dan usia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara gerakan berulang dan usia dengan keluhan carpal tunnel syndrome.
Metode : Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan desain cross sectional. Responden pada penelitian ini adalah pekerja pelinting rokok yang berjumlah 40 pekerja. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian ini menggunakan stopwatch untuk mengukur gerakan berulang, kuesioner data diri untuk mengukur usia serta kuesioner dari Hand Clinic Dartmouth Hickcock Medical Centre untuk mengukur keluhan carpal tunnel syndrome. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji chi- square dan regresi logistik.
Hasil : Hasil penelitian menunjukkan mayoritas responden melakukan gerakan berulang tidak berisiko (55%), memiliki usia berisiko (55%), serta mayoritas responden mengalami keluhan carpal tunnel syndrome (60%). Hasil uji korelasi Chi-Square menunjukkan gerakan berulang (p-value = 0,006) dan usia (p-value = 0,014) secara signifikan berhubungan dengan keluhan carpal tunnel. Hasil uji regresi logistik diperoleh bahwa gerakan berulang (OR = 8,367) memiliki pengaruh lebih signifikan dibanding usia (OR = 6,268)
Simpulan : Hasil analisis bivariat chi-square diperoleh terdapat hubungan yang signifikan antara gerakan berulang dengan keluhan carpal tunnel syndrome, serta hasil analisis bivariat chi-square terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan keluhan carpal tunnel syndrome. Hasil analisis uji regresi logistik dapat diketahui bahwa gerakan berulang memiliki pengaruh lebih kuat terhadap keluhan carpal tunnel syndrome pekerja pelinting rokok