Penulis Utama : Sartika Syafi
Penulis Tambahan : 1. Bambang Pujiasmantp
2. Edi Purwanto
3. Venty Suryanti
NIM / NIP : T651608010
Tahun : 2023
Judul : DOMESTIKASI DAN ANALISIS KOMPONEN FITOKIMIA TUMBUHAN TAKA (Tacca leontopetaloides L.) BERKHASIAT OBAT DI MALUKU UTARA
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. Pertanian - 2023
Kolasi :
Sumber :
Subyek : -
Jenis Dokumen : Disertasi
ISSN :
ISBN :
Abstrak :

 

DOMESTIKASI DAN ANALISIS KOMPONEN FITOKIMIA

TUMBUHAN TAKA (Tacca leontopetaloides L.)

BERKHASIAT OBAT DI MALUKU UTARA

 

Sartika Syafi / NIM. T651608010

Promotor          : Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, M.S

Ko-Promotor I  : Prof. Dr. Ir. Edi Purwanto, M.Sc

Ko-Promotor II : Prof. Venty Suryanti, S.Si.,M.Phil.,Ph.D

<!--[if gte vml 1]> <![endif]--><!--[if !vml]-->

<!--[endif]--> Tumbuhan taka merupakan tumbuhan terna yang hidup di pesisir pantai berpasir, berada dibawah naungan pepohonan, dengan ketinggian 10-100 mdpl.  Di Prov. Maluku Utara taka (Tacca leontopetaloides L.) dapat kita jumpai di bagian Halmahera, namun, dari sebagian penduduk atau masyarakat setempat telah memusnahkan habitat tumbuhan tersebut dikarenakan tempat-tempat tersebut telah dijadikan sebagai tempat perumahan, wisata, pelabuhan serta lahan pertanian. Tumbuhan taka dibeberapa tempat masih dapat kita jumpai seperti di Kabupaten Halmahera Timur (Bebsili) dan Kepulauan Morotai (Gurua dan Gorango). Untuk melakukan penyelamatan plasma nutfah dari kepunahan, maka perlu diadakan domestikasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi morfologi tumbuhan taka (Tacca leontopetaloides L.), menganalisis respon morfologis tumbuhan taka (Tacca leontopetaloides L.) terhadap cekaman kekeringan, serta menganalisis kandungan fitokimia sebelum dan sesudah diberi cekaman pada tumbuhan taka (Tacca leontopnetaloides L.).

Rancangan yang digunakan adalah rancangan petak terbagi (split plot) dengan tiga ulangan. Faktor pertama, sebagai petak utama adalah kadar air media terdiri atas K1 : kadar air media 100%, K2 : kadar air media 75%, K3 : kadar air medai 50?n K4 : kadar air media 25%. Faktor kedua, sebagai anak petak adalah genotipe terdiri dari G1 : Gorango, G2 : Gurua, dan G3 : Bebsili. Peubah morfologis yang diamati adalah tinggi tanaman, ketebalan daun, diameter batang, bobot daun kering, jumlah umbi, diameter umbi, bobot umbi segar dan bobot umbi kering. Data dianalisis dengan menggunakan SAS, bila berpengaruh nyata dilanjutkan dengan menggunakan uji duncan pada taraf 5%.

Hasil ekplorasi tumbuhan taka (tacca leontopetaloides L.) di tiga lokasi penelitian yang berbeda seperti Kabupaten Halmahera Timur (Bebsili) dan Kabupaten Morotai (Gurua dan Gorango) di Prov. Maluku Utara, ditemukan taka (tacca leontopetaloides L.) yang hidup di pesisir pantai yang berpasir, dibawah naungan, serta lahan marginal dengan tingkat keasaman (pH) tanah 6.5-7.8, hidup berkelompok. Dari ketiga tempat yang berbeda menunjukkan lingkungan tumbuh memberikan pengaruh yang besar terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman.

Kadar air media dan genotipe mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan taka seperti tinggi tanaman, diameter batang, bobot daun kering, dan tunas, diameter umbi dan bobot umbi segar. Peningkatan tinggi tanaman rata-rata 41.32, 40.10,40.06 dan 37.73 cm terjadi pada 8 minggu setelah tanam di polybeg pada 100, 75, 50 dan 25% kadar air media, dengan genotipe Gurua (G1) menunjukkan peningkatan yang lebih besar. Kadar air media tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman, sedangkan genotipe memberikan pengaruh terhadap ketebalan daun.

Tumbuhan taka mengandung senyawa metabolit sekunder seperti alkaloid, flavonoid, fenol, tanin dan saponin, baik yang berada dihabitat asli maupun yang sudah di lakukan domestikasi. Tumbuhan taka yang berada di habitat asli memiliki kandungan senyawa alkaloid, flavonoid, fenol, tanin dan saponin lebih tinggi, karena pada saat pengambilan sampel tumbuhan diperkirakan usia panen tumbuhan yang sudah tepat serta lingkungan yang mendukung. Sedangkan pada tumbuhan yang telah dilakukan pembudidaayan terdapat perbedaan kadar senyawa alkaloid, flavonoid, fenol, tanin dan saponin, pada perlakuan pemberian kadar air media, baik 100% maupun 50%, dapat meningkatkan senyawa alkaloid, flavonoid, tanin, fenol saponin. Kadar air media yang terrendah (25%) mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman serta dapat meningkatkan senyawa metabolit sekunder, hal ini dapat dikategorikan sebagai kondisi yang tercekam kekeringan, sehingga dapat digunakan dalam evaluasi toleransi kekeringan pada ketiga genetika yang diamati.

 

File Dokumen Tugas Akhir : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
cover 1.pdf
BAB I.pdf
BAB II.pdf
BAB III.pdf
BAB IV.pdf
BAB V.pdf
BAB VI.pdf
BAB VII.pdf
DAFTAR PUSTAKA.pdf
Lampiran .pdf
File Dokumen Karya Dosen : -
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto.,MS
2. Prof. Dr. Ir. Edi Purwanto, M.Sc
3. Prof. Venty Suryanti, S.Si.,M.Phil.,Ph.D
Catatan Umum : Telah di seminarkan dan dipublikasi
Fakultas : Fak. Pertanian