Fluktuasi dan volatilitas merupakan indikator adanya risiko harga. Komoditas pertanian dengan fluktuasi dan volatilitas harga yang tinggi salah satunya adalah cabai sehingga risiko harga yang mungkin ditimbulkan juga besar. Gejolak harga cabai seakan tak terkendali, sehingga telah menjadi penyumbang utama inflasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peramalan harga cabai dan untuk menganalisis tingkat risiko harga cabai di Pasar Legi Kota Surakarta.
Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan analitis. Lokasi penelitian yaitu di Pasar Legi Kota Surakarta karena Pasar Legi merupakan pasar induk di WP Subosukowonosraten. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data runtun waktu sekunder. Analisis data yang digunakan adalah (1) Model ARIMA untuk meramalkan harga cabai pada data runtun waktu,
(2) Model ARCH dan GARCH untuk menyempurnakan peramalan harga cabai dengan memerhatikan volatilitas pada model ARIMA (3) Value at Risk untuk menghitung tingkat risiko yang terjadi pada pedagang cabai.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Hasil peramalan harga cabai besar merah tanggal 2 September 2019 adalah Rp23.082,00; tanggal 3 September 2019 adalah Rp22.751,00; tanggal 4 September 2019 adalah Rp22.494,00; tanggal 5 September 2019 adalah Rp22.299,00; tanggal 6 September 2019 adalah Rp22.156,00; tanggal 9 September 2019 adalah Rp22.056,00; dan tanggal 10 September 2019 adalah Rp21.990,00. Hasil peramalan harga cabai keriting merah tanggal 2 September 2019 adalah Rp44.080,00; tanggal 3 September 2019 adalah Rp42.308,00; tanggal
4 September 2019 adalah Rp40.365,00; tanggal 5 September 2019 adalah Rp39.380,00; tanggal 6 September 2019 adalah Rp38.338,00; tanggal 9 September 2019 adalah Rp38.119,00; dan tanggal 10 September 2019 adalah Rp37.793,00. Hasil peramalan harga cabai rawit merah tanggal 2 September 2019 adalah Rp62.818,00; tanggal 3 September 2019 adalah Rp63.149,00; tanggal 4 September 2019 adalah Rp63.372,00; tanggal 5 September 2019 adalah Rp63.499,00; tanggal
6 September 2019 adalah Rp63.541,00; tanggal 9 September 2019 adalah Rp63.507,00; dan tanggal 10 September 2019 adalah Rp63.406,00. (2) Tingkat risiko harga cabai besar merah adalah sebanyak 5,537% atau sebesar Rp4.844.000,00 dalam waktu penjualan tertunda 1 hari dan sebanyak 7,831% atau sebesar Rp6.852.000,00 dalam waktu penjualan tertunda 2 hari. Tingkat risiko harga cabai jenis cabai keriting merah adalah sebanyak 5,922% atau sebesar Rp7.254.000,00 dalam waktu penjualan tertunda 1 hari dan sebanyak 8,375% atau sebesar Rp10.259.000,00 dalam waktu penjualan tertunda 2 hari. Tingkat risiko harga cabai jenis cabai rawit merah adalah sebanyak 6,827% atau sebesar Rp10.751.000,00 dalam waktu penjualan tertunda 1 hari dan sebanyak 9,654% atau sebesar Rp15.205.000,00 dalam waktu penjualan tertunda 2 hari.
Dalam penelitian selanjutnya mengenai peramalan harga cabai dapat juga menggunakan model ARCH/GARCH yang non linier seperti TGARCH atau
EGARCH karena dapat menangkap error fluktuasi dengan lebih baik sehingga hasil peramalan harga akan lebih mendekati harga aktual. Cabai rawit merah harus segera dijual lebih cepat dibandingkan jenis cabai lain karena memiliki tingkat risiko harga paling tinggi. Sebaiknya pedagang cabai melakukan manajemen distribusi untuk mendapatkan lebih banyak jaringan pemasok cabai dalam upaya pencegahan kerugian akibat ketidakstabilan harga cabai.