Latar Belakang : Stroke merupakan penyakit yang terjadi karena aliran darah pada lokasi tertentu di otak mengalami gangguan. Salah satu masalah utama yang terjadi pada penderita stroke adalah terganggunya kemampuan berjalan sehingga akan menimbulkan penurunan kecepatan berjalan pasien pasca stroke. Salahsatu treatment yang digunakan dalam meningkatkan kecepatan berjalan pasien pasca stroke  dengan memberikan ankle foot orthosis.. Tujuan dari penelitian metaanalisis ini adalah untuk mengestimasi besarnya pengaruh penggunaan ankle foot orthosis terhadap peningkatan kecepatan berjalan pasien pasca stroke dengan melakukan metaanalisis pada beberapa artikel yang sama.
Subjek dan metode : Metaanalisis yang dilakukan dengan melakukan review secara sistematis pada sejumlah artikel yang sama dari PubMed, Science Direct, Google Scholar. Dengan menggunakan kata kunci pencarian “ankle foot orthosis” OR “AFO” AND “Stroke” OR “patient stroke” AND“walking speed” OR “velocity” AND “randomized control trial”. Kriteria inklusi yang digunakan full paper artikel dengan randomized controlled trial (RCT), intervensi yang diberikan adalah penggunaan ankle foot orthosis dengan pembanding tanpa menggunakan  ankle foot orthosis, subjek penelitian adalah pasien pasca stroke pada semua umur, outcome penelitian adalah kecepatan berjalan, dan artikel yang penelitiannya dilakukan di seluruh dunia yang penelitiannya melaporkan nilai effect size ( dengan mean dan stardard deviations). Meta-analisis dilakukan dengan menggunakan RevMan 5 dengan fixed effect models.
Hasil :
Meta-analisis dari 6 artikel randomized controlled trial dari negara Belanda, Turki, India, United Kingdom, Paris, dan Canada memberikan kesimpulan bahwa penggunaan ankle foot orthosis 0.09 lebih baik dalam meningkatkan kecepatan berjalan pasien pasca stroke daripada tidak menggunakan ankle foot orthosis (ES=0.09; CI95% -0.16 hingga 0.35; p= 0.470). Heterogeneity I2 = 19%.
Kesimpulan : Penggunaan ankle foot orthosis  memiliki pengaruh terhadap peningkatan kecepatan berjalan pada pasien pasca stroke, namun secara statistik tidak signifikan.