×
Keberjalan program OPIP Padi 400 di Kecamatan Bendosari masih belum bisa terealisasi secara sempurna. Masih banyak petani yang ragu-ragu, sedang proses menerapkan, ataupun belum dan tidak menerapkan. Tingkat adopsi inovasi dipengaruhi oleh karakteristik penerima adopsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor pembentuk karakteristik petani OPIP Padi 400, mengetahui tingkat adopsi petani pada program OPIP Padi 400, menganalisis hubungan karakteristik petani dengan tingkat adopsi inovasi OPIP Padi 400, dan menganalisis perbedaan tingkat adopsi OPIP Padi 400 antara petani pada lahan sawah dan petani pada lahan kering di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo. Metode dasar penelitian yang digunakan adalah kuantitatif. Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara purposive di Desa/Kelurahan Mulur, Mojorejo, Cabeyan, dan Puhgogor Kecamatan Bendosari. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sequential sampling sejumlah 68 petani. Analisis data yang digunakan yaitu uji korelasi Rank Spearman, dan uji komparatif Mann Whitney menggunakan program IBM SPSS Statistics 25. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hubungan karakteristik petani yang signifikan dengan tingkat adopsi inovasi OPIP Padi 400 di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sekoharjo antara lain: umur, pendidik non-formal, jenis penguasaan lahan, keanggotaan kelompok tani, dan pengalaman usahatani. Sedangkan komparasi tingkat adopsi OPIP Padi 400 antara petani pada lahan sawah dan petani pada lahan kering memeproleh Asymp.Sig (2-tailed) sebesar 0,058 yang memiliki makna bahwa tidak terdapat perbedaan signifikan antara tingkat adopsi OPIP Padi 400 antara petani lahan sawah dan lahan kering di Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo pada tingkat kepercayaan 95% (? =0,05).