×
Latar Belakang: Obesitas mencapai proporsi epidemik global dengan peningkatan tiga kali lipat sejak 1975-2016. Persentase remaja berusia 12-19 tahun mengalami obesitas meningkat dari 5%-21% periode yang sama. SCT dapat menentukan perilaku diet dan aktivitas fisik teratur. Penelitian menunjukkan bahwa diet sehat, aktivitas teratur dan dukungan sosial mempengaruhi berat badan lebih. Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi pengaruh diet, aktivitas fisik, dukungan sosial terhadap berat badan lebih pada remaja putri.
Metode: Penelitian ini analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Besar sampel 120 subjek penelitian dengan teknik stratified random sampling. Analisis data dengan path analysis menggunakan program STATA 14.
Hasil: Risiko overweight/obesitas pada remaja putri menurun dengan diet sehat (b= -3.62; CI95%= -5.08 hingga -2.15; p=<0 b=-1.74;CI95% p=0.038), b=-2.02; xss=removed p=0.003).>Risiko overweight/obesitas pada remaja putri menurun dengan pendidikan orang tua tinggi melalui aktivitas fisik banyak, diet sehat, perilaku sehat; pendapatan orang tua tinggi melalui keluarga yang mendukung, diet sehat, dan aktivitas fisik banyak; dukungan keluarga melalui perilaku sehat dan aktivitas fisik banyak; vicarious learning yang tinggi melalui perilaku sehat.
Kesimpulan: Risiko overweight/obesitas pada remaja menurun dengan diet sehat, aktivitas fisik banyak, dan perilaku sehat. Risiko overweight/obesitas pada remaja putri menurun dengan pendidikan orang tua tinggi melalui aktivitas fisik banyak, diet sehat, perilaku sehat; pendapatan keluarga melalui keluarga yang mendukung, diet sehat, dan aktivitas fisik banyak; dukungan keluarga melalui perilaku sehat dan aktivitas fisik banyak.; vicarious learning yang tinggi melalui perilaku sehat.