Resin urea-formaldehid (UF) merupakan salah satu jenis perekat yang banyak digunakan pada pembuatan papan partikel dan produk furnitur namun memiliki kelemahan seperti memiliki ikatan yang tidak tahan air, tidak tahan cuaca, dan menimbulkan emisi formaldehid. Salah satu upaya untuk perbaikan sifat resin UF dapat dilakukan dengan penambahan penguat ke dalam resin. Selulosa daun nanas (SDN) digunakan sebagai bahan penguat bersumber dari serat alam yang dapat memberikan stabilitas fisik dan termal yang lebih baik. Variasi penambahan SDN ke dalam resin UF membentuk urea-formaldehid/selulosa daun nanas (UFC) dibuat dengan komposisi UFC 0%, UFC 10%, UFC 20%, UFC 30%, dan UFC 40% (persen berat selulosa dalam campuran perekat total) untuk mengetahui komposisi penyusun resin UFC terbaik. Resin UFC yang terbentuk kemudian diuji kenampakan fisik, pH, berat jenis, kekentalan, kadar padatan, kadar formaldehid bebas, gugus fungsi, dan sifat termal. Hasil yang didapat menunjukkan bahwa variasi komposisi UFC 0%, UFC 10%, dan UFC 20% yang sesuai SNI 06-4565-1998 sedangkan variasi UFC 30%, dan UFC 40% terdapat beberapa uji yang tidak sesuai SNI 06-4565-1998 seperti pH, berat jenis, kekentalan, dan kadar padatan. Komposisi penyusun UFC 20% memiliki hasil karakterisasi terbaik untuk perekat kayu dengan sifat fisik berbentuk sediaan cair, berwarna putih, memiliki nilai pH 8,0; memiliki berat jenis 1,192 g/cm3; memiliki kekentalan 151,22 cps; dan memiliki kadar padatan 61,33%. Hasil analisa juga menunjukkan penambahan penguat selulosa ke dalam resin UF berpengaruh terhadap penurunan kadar formaldehida bebas seiring dengan bertambahnya selulosa dalam resin UF, sedangkan terhadap sifat termal menunjukkan peningkatan kestabilan termal dengan meningkatnya suhu degradasi resin.