Latar Belakang: KB suntik merupakan metode kontrasepsi yang paling diminati di Indonesia dengan presentase pengguna 63.71?ri cakupan pengguna KB moderen. Selain manfaat dan kepraktisan dari penggunaannya, metode ini juga memiliki berbagai dampak negatif yang dapat membahayakan kesehatan akseptor. Penelitian ini bertujuan mengeksplorasi dan mendeskripsikan respon akseptor atas dampak negatif yang dialami sebagai bentuk tanggung jawab atas kesehatan aksptor.
Subjek dan Metode: Penelitian ini menggunakan metode kualitatif desktiptif dengan teknik analisis triagulasi yang menghubungkan fakta empiris. Penelitian dilakukan pada 18 informan yang merupakan akseptor KB suntik di Kabupaten Timor Tengah Selatan.
Hasil: Informan tidak keberatan mengalami dampak negatif dari menggunakan KB suntik dan mengutamakan manfaat serta kepraktisan dalam penggunaannya. Rendahnya pendidikan informan menjadi permasalahan dalam menerima dan menggali informasi. Akses informasi yang terbatas juga dihalangi oleh minimnya infrastruktur untuk mencapai fasilitas kesehatan. Tingginya tekanan budaya patriarki   menjadi   salah   satu   faktor   pengambilan  keputusan   dan   tingginya pengguna KB suntik.
Kesimpulan: Kurangnya informasi yang dimiliki akseptor mengenai metode kontrasepsi yang digunakan menjadi penghalang dalam merespon dampak negatif yang dialami.