Chintami Budi Pertiwi. K1216018. IMPLEMENTASI GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS) MELALUI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA DI SMP PESANTREN TAHFIDZ AZ ZAYADIY SUKOHARJO TAHUN AJARAN 2022/2023.Surakarta: Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2022.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan implementasi program Gerakan Literasi Sekolah, Peran guru Bahasa Indonesia dalam mendukung GLS, Faktor pendukung dan penghambat dalam menunjang pelaksanaan GLS, serta Penanganan hambatan-hambatan dalam pelaksanaan GLS melalui pembelajaran bahasa Indonesia di SMP Pesantren Tahfidz Az-Zayadiy Sukoharjo. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif dengan menggunakan pendekatan studi kasus. Subjek dalam penelitian ini yaitu kepala sekolah, wakasek kesiswaan, guru Bahasa Indonesia dan lima orang peserta didik. Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan dan verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah di SMP Pesantren Tahfidz Az-Zayadiy Sukoharjo diwujudkan melalui program program yang di antaranya: Literasi membaca 15 menit sebelum pembelajaran dimulai, pengadaan sudut baca di kelas, pengadaan majalah dinding (mading), posterisasi, koleksi buku pengayaan, adanya reward untuk capaian literasi, menata kelas berbasis literasi serta pembentukan tim literasi sekolah. Program program tersebut tentunya tidak lepas dari keterlibatan publik dan peran guru Bahasa Indonesia yang melakukan serangkaian cara guna mendukung jalannya program ini seperti menscreening buku yang pas untuk dibaca oleh anak dan menjadi sales buku kepada anak anak. Dalam pelaksanaan Gerakan Literasi Sekolah tentunya tidak terlepas dengan adanya faktor pendukung dan faktor penghambat. Faktor pendukung dalam pelaksanaan GLS ini adalah sumber daya manusia yang memadai, sarana dan prasarana yang lengkap, adanya dukungan secara fisik dan materi dari pihak publik dan adanya pemberian reward yang diberikan oleh pihak sekolah. Sedangkan faktor penghambat dalam pelaksanaan GLS di SMP Pesantren Tahfidz Az-Zayadiy Sukoharjo ialah rendahnya kesadaran dan kemauan siswa terhadap kegiatan GLS dan kurangnya variasi pada kegiatan GLS. Untuk mengatasi hambatan hambatan tersebut, pihak sekolah melakukan pendekatan personal terhadap peserta didik dan melakukan inovasi dan kreasi baru terhadap program Gerakan Literasi Sekolah.