Penulis Utama : Olivia Setya Dilanviani
NIM / NIP : D0317059
×

Dengan adanya pandemi COVID-19 yang berdampak pada Industri Rumah Tangga (IRT) gerabah di Desa Mayong Lor, maka perajin gerabah didesak untuk dapat membangun, mengembangkan, dan juga mempertahankan usaha agar terhindar dari kebangkrutan usaha. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketahanan perajin dalam mempertahankan usahanya baik sosial maupun ekonomi serta faktor penghambat dan pendukung dalam mempertahankan keberlangsungan usaha Industri Rumah Tangga gerabah pada masa pandemi Covid-19. Subjek penelitian ini adalah perajin gerabah di Desa Mayong Lor dengan menggunakan teori ketahanan sosial dan teori A.G.I.L. Metode yang digunakan yaitu metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif dan pengambilan sampel dilakukan secara purposive. Pengumpulan data dilakukan dengan cara wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketahanan sosial perajin dibagi menjadi empat bagian, yaitu Resistence atau perlawanan, Recovery atau pemulihan, Creativity atau kreaitifitas dan Sosialisasi tenaga kerja. Sedangkan ketahanan ekonomi perajin dibagi menjadi tiga bagian, yaitu modal, produksi, dan pemasaran. Perajin gerabah dalam melakukan proses ketahanan sosial dan ketahanan ekonomi disesuaikan dengan keadaan usaha mereka masing-masing. Teori A.G.I.L dalam penelitian ini adalah adaptasi perajin dalam mencapai tujuan untuk mempertahankan usaha, integrasi yang terjalin antara perajin, tokoh masyarakat, dan pemerintah, serta dalam pemeliharaan pola, para perajin gerabah di Desa Mayong Lor selama masa pandemi Covid-19 memiliki strategi-strategi tertentu dalam mempertahankan usahanya. Kemauan, keuletan dan keahlian perajin serta masih adanya peminat gerabah menjadi faktor yang mendukung perajin dalam mempertahankan usahanya. Kemudian untuk hambatan yang dihadapi adalah perajin tidak bisa berjualan secara tatap muka langsung seperti biasanya, ketersediaan bahan baku yang dekat dengan pemukiman perajin, dan minat anak muda sebagai penerus usaha kerajinan kemudian semakin lama semakin menurun.

Kata Kunci : Ketahanan Sosial Ekonomi, Perajin, Pandemi Covid-19