Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mengetahui karakter anak lamban belajar di sekolah dasar penyelenggara pendidikan inklusi; 2) mengetahui kebutuhan guru terkait dengan model pendidikan karakter bagi anak lamban belajar di sekolah dasar penyelenggara pendidikan inklusi; 3) mengetahui kelayakan model pendidikan karakter berbasis metode BST bagi anak lamban belajar di sekolah dasar penyelenggara pendidikan inklusi menurut para ahli; 4) mengetahui kelayakan model pendidikan karakter berbasis metode BST bagi anak lamban belajar di sekolah dasar penyelenggara pendidikan inklusi menurut praktisi.
Penelitian pengembangan model pendidikan karakter berbasis metode behavioral skill training bagi anak lamban belajar di sekolah dasar penyelenggara pendidikan inklusi menggunakan prosedur Sukmadinata yang terdiri dari 3 tahap yaitu: 1) studi pendahuluan; 2) pengembangan model; dan 3) kelayakan model menurut praktisi. Analisis data yang digunakan selama pengembangan adalah analisis kuantitatif deskriptif dan analisis kelayakan model berdasarkan skor kriteria.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa: 1) karakter anak lamban belajar menyatakan 61,54% anak terkategori rendah yang didasarkan pada karakter jujur, percaya diri, dan disiplin;  2) kebutuhan guru akan model pendidikan karakter bagi anak lamban belajar di sekolah dasar penyelenggara pendidikan menyatakan 76,57% membutuhkan model pendidikan karakter; 3) kelayakan model menurut para ahli berkategori tinggi yang artinya layak digunakan; dan 4) kelayakan model menurut praktisi berkategori tinggi yang artinya layak digunakan