Furfural merupakan senyawa organik siklik dengan lima atom karbon sebagai penyusun kerangka utama yang pada suhu kamar berwujud cairan bening, sedikit licin dengan aroma almond serta apabila terpapar udara bebas akan berubah warna menjadi kekuningan. furfural dimanfaatkan sebagai pelarut dalam industri minyak bumi serta sebagai bahan baku pembuatan furfuryl alcohol yang digunakan pada industri otomotif dan transportasi, konstruksi, listrik, serta elektronik. Kebutuhan furfural di dalam negeri maupun Dunia dapat dipenuhi dengan merancang pabrik furfural berkapasitas 10.000 ton/tahun. Bahan baku yang digunakan berupa Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) 7,12 kg/kg furfural, air 2,15 kg/kg furfural, katalis berupa larutan H2SO4 (98%) 0,15 kg/kg furfural, serta bahan penetral berupa larutan NaOH (48%) 0,24 kg/kg furfural. Pabrik furfural menghasilkan limbah berupa cake 6,69 kg/kg furfural dan hasil bawah dekanter 1,96 kg/kg furfural. Pabrik ini direncanakan berdiri pada tahun 2023 di Rokan Hilir, Riau.
Furfural dihasilkan melalui 3 tahap yaitu persiapan bahan baku, proses hidrolisa dan dehidrasi, dan pemurnian produk. Proses hidrolisa dan dehidrasi terjadi dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk yang beroperasi pada tekanan 18 atm dan temperatur 206oC dengan katalis asam sulfat dengan rasio mol umpan TKKS : asam sulfat sebesar 1 : 0,03 ?rat dengan konversi 80%. Reaksi bersifat endotermis, sehingga reaktor perlu dilengkapi dengan jaket pemanas untuk menjaga kondisi isotermal. Keluaran reaktor mengandung furfural, pentosan, lignin, selulosa, oksida logam, glukosa, air, dan asam sulfat. Kandungan asam sulfat dihilangkan dari produk melalui proses netralisasi di neutralizer. Proses netralisasi menghasilkan natrium sulfat yang kemudian dipisahkan menggunakan dekanter. Hasil atas dekanter berupa furfural yang akan disimpan di tangki penyimpanan sebelum dijual, sedangkan glukosa, natrium sulfat, dan air yang merupakan hasil bawah akan ditampung di bak penampung terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan.
Unit pendukung proses meliputi unit pengadaan air (proses, pendingin, umpan boiler, air konsumsi umum dan sanitasi, serta air taman dan pemadam kebakaran) yang bersumber dari sungai Rokan dengan kebutuhan sebesar 10,41 kg air sungai/kg furfural, unit pengadaan steam dengan kebutuhan 1,65 kg steam/kg furfural, unit pengadaan listrik sebesar 0,2737 kW/kg furfural dari generator yang memiliki daya 450 kW, unit pengadaan bahan bakar High Speed Diesel (HSD) sebesar 0,0072 L HSD/kg furfural, unit pengadaan udara tekan sebesar 0,112 m3/kg furfural. Limbah cair ditampung di bak penampung sebelum dibuang ke lingkungan. Limbah padat ditampung, dikeringkan, kemudian dibuang ke tempat pembuangan limbah. Pabrik juga didukung dengan laboratorium yang berfungsi untuk mengontrol kualitas bahan baku berupa kandungan pentosan, produk, dan air yang digunakan dalam proses.
Bentuk perusahaan yang dipilih adalah Perseroan Terbatas dengan struktur line and staff. Sistem ini didasarkan pada pembagian jam kerja karyawan yang terdiri dari karyawan shift dan non- shift. Jumlah total karyawan yang dibutuhkan sebanyak 152  orang.
Pabrik ini membutuhkan modal sebesar Rp620.625.517.926 dan akan memperoleh laba per tahun sebesar Rp262.341.962.620,66. Hasil analisis ekonomi menyimpulkan pabrik ini layak didirikan. Analisis profitabilitas non-discounted menunjukkan nilai PBP (Payback Period) selama 1,88 tahun, Cummulative Cash Ratio (CCR) sebesar 4,08, Rate of Return on Investment (ROROI) sebesar 34%, dan Cummulative Cash Position (CCP) sebesar Rp2.231.476.664.635,47. Berdasarkan analisis profitabilitas discounted diperoleh nilai Discounted Payback Period (DPBP) selama 2,46 tahun, Present Value Ratio (PVR) sebesar 2,46, Discounted Cash Flow Rate of Return (DCFROR) sebesar 34%, dan Net Present Value (NPV) sebesar Rp 1.328.367.557.225,80.