Latar Belakang : Dalam suatu proses produksi, penurunan konsentrasi ketika melaksanakan pekerjaan bisa menimbulkan dampak berupa terjadinya kecelakaan kerja hingga tidak maksimalnya pekerjaan yang dilakukan. PT. X Karanganyar bergerak pada bagian Spinning (Pemintalan Benang ). Hasil pengukuran terhadap konsentrasi pekerja dengan menggunakan grid concentration test terhadap 15 orang pekerja yang didapatkan hasil bahwa 30% pekerja dalam kategori cukup, 40% pekerja dalam kategori kurang, dan 30% pekerja dalam kategori sangat kurang. Penelitian ini dilaksanakan pada pekerja area produksi untuk mengetahui hubungan kebisingan dengan tingkat konsentrasi pekerja pada bagian produksi PT. X Karanganyar.

Metode Penelitian : Penelitian ini adalah penelitian observasional analitik, dengan pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan yaitu purposive sampling dengan jumlah responden 48 pekerja pada bagian produksi PT. X Karanganyar. Penelitian ini menggunakan sound level meter untuk mengukur intensitas kebisingan dan grid concentration test untuk mengukur tingkat konsentrasi responden.Teknik analisis bivariat mengenai hubungan kebisingan dengan tingkat konsentrasi menggunakan uji somers’d.

Hasil : Hasil penelitian menunjukkan Ha diterima (p = 0.000) yaitu terdapat hubungan antara kebisingan dengan tingkat konsentrasi, dengan arah korelasi negative dan nilai koefisien korelasi (d = -0,485) yang artinya menyatakan bahwa terdapat korelasi yang sedang antara kebisingan dengan konsentrasi serta nilai negative menyatakan bahwa semakin tinggi intensitas kebisingan maka semakin rendah tingkat konsentrasi pekerja.

Simpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara kebisingan dengan tingkat konsentrasi pekerja bagian produksi PT. X Karanganyar.