Kecelakaan merupakan penyebab utama terjadinya patah tulang di Indonesia. Salah satu penanganan patah tulang adalah dengan sekrup tulang dan plat penyangga yang dipasang pada tulang yang patah. Saat ini sedang banyak dikembangkan biomaterial untuk sekrup tulang yang memiliki sifat biodegradasi sehingga tidak diperlukan operasi pasca penyembuhan tulang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan  serat cantula terhadap kekuatan tarik, laju keausan, dan kristalinitas biokomposit nano-HA/magnesium/shellac untuk material sekrup tulang. Material nano-HA/magnesium/shellac/serat cantula dicampur mengguanakan blender. Material dicampur dengan perbandingan magnesium/hidroksiapatit sebesar 70/30 serta ditambahkan serat cantula dengan variasi 0%, 10%, 20%, dan 30?ri volume total. Setelah itu, campuran material dikompaksi dengan tekanan 300MPa selama 10 menit. Kemudian dilakukan proses pemanasan dengan suhu 140 ?C selama dua jam. Hasil penelitian menunjukkan nilai kekuatan tarik tertinggi sebesar 7,86 MPa  pada variasi 30%. Nilai laju keausan terendah sebesar 0,31 x 10-3 mm3/Nm pada variasi 30%. Nilai derajat kristalinitas tertinggi pada pengamatan XRD diperoleh pada variasi 30% sebesar 79,65%.