Jesika Rizki Octavia. K4517023. Hubungan Persepsi Motivasi Belajar dengan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMP Kelas VII pada Materi Interaksi Makhluk Hidup dengan Lingkungannya. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Imu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2022. 
Penelitian bertujuan untuk menganalisis keterkaitan antara komponen motivasi belajar dengan komponen kemampuan berpikir kritis. Penelitian merupakan penelitian kuantitatif menggunakan metode penelitian ex-post facto dengan pendekatan korelasional. Populasi penelitian adalah 180 siswa kelas VII SMP Negeri 2 Pabelan Kabupaten Semarang. Sampel penelitian berjumlah 124 siswa. Pengambilan sampel menggunakan teknik probability sampling dengan jenis yaitu simple random sampling menggunakan rumus menurut Slovin dengan tingkat kesalahan atau Error Level yang ditolerir 5% atau 0,05. Pengumpulan data dilakukan secara tatap muka dengan menyebarkan kuesioner persepsi motivasi belajar dan menjawab soal tes kemampuan berpikir kritis. Validasi instrumen penelitian dilakukan oleh judgement expert untuk menilai kelayakan konten sedangkan validitas konstruksi pada instrumen dilakukan menggunakan model rasch. Validitas konstruk pada instrumen persepsi motivasi belajar dan kemampuan berpikir kritis tergolong baik. Validitas konstruk per item menunjukkan 3 pernyataan pada kuesioner persepsi motivasi belajar yakni pernyataan nomor 14, 30, dan 32 tidak valid, namun pernyataan tetap digunakan karena butir pernyataan tetap digunakan karena pernyataan memuat komponen yang menjadi satu kesatuan dari komponen motivasi belajar, sedangkan untuk konstruk per item kemampuan berpikir kritis siswa menunjukkan hasil valid. Uji reliabilitas per item pada instrumen persepsi motivasi belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa menunjukkan hasil reliabel. Tahap analisis data dilakukan dengan uji prasyarat analisis yaitu dengan uji normalitas menggunakan cara uji kolmogorof-smirnov, uji homogenitas menggunakan uji Harley, dan uji hipotesis menggunakan uji korelasi pearson product moment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kelima aspek motivasi belajar dan komponen kemampuan berpikir kritis terdapat korelasi yang signifikan antara pertanyaan aspek ulet menghadapi kesulitan dengan: inference (Sig. 0,002; r 0,275); supposition and integration (Sig. 0,030; r 0,195), aspek hasrat dan keinginan untuk berhasil dengan: advance clarification (Sig. 0,040; r 0,184); supposition and integration (Sig. 0,021; r 0,207), dan aspek ketekunan dalam belajar dengan: supposition and integration (sig. 0,025; r 0,201), sedangkan 20 uji korelasi yang lainnya menunjukkan hubungan tidak signifikan. Penelitian ini dapat menambah pengetahuan tentang hubungan motivasi belajar siswa dengan kemampuan berpikir kritis siswa pada proses pembelajaran IPA dan menambah keterampilan untuk meningkatkan motivasi belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa pada proses pembelajaran selanjutnya.