×
Analisis soal dengan didasarkan pada dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan menurut Taksonomi Bloom Revisi, dapat memberikan gambaran mengenai kualitas dari soal tersebut dari segi kognitifnya. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis: (1) persentase dimensi proses kognitif, (2) persentase dimensi pengetahuan, dan (3) persentase gabungan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan menurut Taksonomi Bloom Revisi pada soal Ujian Sekolah Mata Pelajaran Kimia di SMA N 2 Karanganyar Tahun 2019, 2020, dan 2021. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis dokumen. Sumber data dalam penelitian ini adalah dokumen soal Ujian Sekolah mata pelajaran kimia di SMA Negeri 2 Karanganyar Tahun 2019, 2020, dan 2021. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan analisis isi dokumen. Uji validitas data dalam penelitian ini dilaksanakan dengan uji kredibilitas dan dependabilitas. Hasil penelitian pada soal US Kimia di SMAN 2 Karanganyar Tahun 2019, 2020, dan 2021 menunjukkan bahwa: (1) persentase dimensi proses kognitif berturut-turut yaitu C1 (12,5%; 12,5%; 7,5%), C2 (22,5%; 37,5%; 20%), C3 (40%; 37,5%; 17,5%), C4 (25%; 12,5%; 17,5%), C5 (0%), dan C6 (0%); (2) persentase dimensi pengetahuan berturut-turut yaitu pengetahuan faktual (10%; 12,5%; 7,5%), pengetahuan konseptual (55%; 57,5%; 55%), pengetahuan prosedural (35%; 30%; 37,5%), dan pengetahuan metakognitif (0%); (3) persentase gabungan dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan berturut-turut yaitu C1-faktual (7,5%; 7,5%; 5%), C1-konseptual (5%; 5%; 2,5%), C2-faktual (2,5%; 5%; 2,5%), C2- konseptual (20%; 32,5%; 15%), C3-konseptual (12,5%; 12,5%; 20%), C3- prosedural (27,5%; 25%; 37,5%), C4-konseptual (20%; 7,5%; 17,5%), C4- prosedural (5%; 5%; 0%). Kualitas dari soal US kimia di SMA N 2 Karanganyar tahun 2019, 2020, dan 2021 masih kurang baik dan komposisinya belum sesuai dengan standard yang telah ditetapkan oleh BSNP. Maka, guru harus dapat membuat soal-soal ujian yang memuat seluruh jenjang dalam dimensi proses kognitif dan dimensi pengetahuan, karena hal tersebut dapat meningkatkan kualitas soal dan merangsang kemampuan berpikir kritis pada peserta didik.