Latar Belakang : RSUD Dr. Moewardi sebagai rumah sakit pusat rujukan di Surakarta memiliki jumlah pasien rawat inap yang sangat banyak. Beban kerja yang berlebih dan status gizi yang tidak normal dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Semakin banyak jumlah pasien maka beban kerja perawat semakin bertambah. Jika tidak diimbangi dengan asupan gizi yang baik maka akan terjadi penurunan produktivitas kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan beban kerja mental dan status gizi dengan produktivitas kerja.

Metode : Penelitian ini merupakan jenis penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini adalah 321 perawat di ruang rawat inap RSUD Dr. Moewardi. Teknik pengambilan sampel menggunakan Simple Random Sampling sehingga didapatkan 80 responden. Penelitian ini menggunakan kuesioner NASA-TLX untuk mengukur beban kerja mental, Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk menilai status gizi, dan kuesioner produktivitas kerja. Teknik analisis data menggunakan analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi Somers’d dan analisis multivariat menggunakan uji Regresi Logistik.

Hasil : Hasil uji korelasi Somers’d menunjukkan bahwa ada hubungan antara beban kerja mental dan produktivitas kerja dengan p value = 0.000, nilai koefisien korelasi -0.366 dan arah korelasi negatif (-). Hasil uji korelasi Somers’d menunjukkan bahwa ada hubungan antara status gizi dan produktivitas kerja dengan p value = 0.000, nilai koefisien korelasi -0.365 dan arah korelasi negatif (-). Hasil uji regresi logistik menunjukkan bahwa variabel yang paling berhubungan terhadap produktivitas kerja adalah status gizi dengan p value = 0.003 dan nilai OR (Exp{B}) sebesar 0.249. Hal ini menunjukkan bahwa status gizi dapat mempengaruhi 0.249 kali atau 24.9% terhadap produktivitas kerja.

Simpulan : Ada hubungan antara beban kerja mental dan status gizi dengan produktivitas kerja perawat di ruang rawat inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta.