Cabai rawit (Capsicum frutescens) merupakan salah satu produk hortikultura yang memiliki prospek cukup menjanjikan, namun beberapa petani lebih memilih beralih ke budidaya tanaman lain karena permasalahan dalam budidayanya yaitu hama dan penyakit. Salah satu hama utama cabai rawit yaitu kutu daun (Aphis gossypii). Serangan hama ini menimbulkan kerugian yang cukup besar sehingga mendorong petani untuk menggunakan pestisida kimia karena mudah dan murah. Penggunaan pestisida kimia sudah menjadi kebiasaan para petani dalam mengatasi masalah hama dan penyakit pada tanaman. Hal ini berdampak negatif bagi lingkungan dan manusia karena residunya. Penggunaan pestisida nabati perlu dibiasakan para petani untuk mengurangi dampak negatif pestisida kimia. pestisida nabati adalah pestisida yang terbuat dari metabolit sekunder tanaman. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai pestisida nabati yaitu ajeran (Bidens pilosa). Hal ini dikarenakan ajeran mengandung flavonoid, saponin, dan terpenoid yang bersifat toksik bagi serangga hama. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Hama dan Penyakit Tanaman FP UNS, Rumah Kaca FP UNS dan UPT Laboratorium Terpadu UNS mulai Januari 2022 sampai Juni 2022. Penelitian ini merupakan penenelitian eksperimen dengan rancangan acak lengkap (RAL) non faktorial yang terdiri dari 4 perlakuan dengan 6 kali ulangan yaitu kontrol (P0), konsentrasi 0.4% (P1), konsentrasi 0.6%(P2), dan konsentrasi 0.8%(P3). Satuan percobaan terdiri atas 10 ekor nimfa kutu daun (Aphis gossypii) instar ke-3 hasil pembiakan yang telah dilakukan selama kurang lebih 1 bulan. Sepuluh ekor nimfa kutu daun (Aphis gossypii) tersebut diletakkan di petri-dish dan diberi pakan berupa daun cabai rawit segar. Petri-dish lalu ditutup dengan menggunakan plastik wrap yang sudah dilubangi. Aplikasi dilakukan dengan cara menyemprotkan ekstrak secara kontak ke nimfa kutu daun menggunakan sprayer sebanyak 0.5 ml dengan jarak semprot 5 cm setiap daun pakan diganti. Variabel yang diamati yaitu presentase mortalitas, rerata waktu kematian, dan LC50, data hasil penelitian dianalisis menggunakan ANOVA taraf 5% dan diuji lanjut DMRT taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ajeran (Bidens pilosa) berpotensi sebagai pestisida nabati, karena bersifat toksik terhadap kutu daun (Aphis gossypii). Semakin tinggi konsentrasi yang diberikan maka semakin tinggi nilai mortalitas yang dihasilkan. Begitu pula dengan variabel rerata waktu kematian, semakin tinggi konsentrasi yang diberikan maka semakin cepat rerata waktu kematian. Konsentrasi 0.8% (P1) menghasilkan presentase kematian tertinggi dan juga rerata waktu kematian tercepat yaitu 87.36% dan selama 88.51 jam.