×
Alfisols merupakan tanah yang mengalami tingkat perkembangan lanjut dan pelapukan intensif ditandai dengan adanya horizon argilik (kandungan liat tinggi) dan ketersediaan unsur hara yang rendah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh macam dan dosis biochar limbah pertanian terhadap ketersediaan hara makro pada tanah Alfisols yang disawahkan. Penelitian ini bertempat di Rumah Kaca, Laboraturium Kimia dan Kesuburan Tanah serta Laboraturium Fisika dan Konservasi Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret. Penelitian ini mengunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial, yang terdiri dari dua perlakuan yaitu macam biochar dan dosis biochar. Macam biochar terdiri dari: biochar sekam padi (B1), biochar jerami padi (B2), biochar brangkasan jagung (B3), biochar tempurung kelapa (B4), biochar serbuk kayu (B5). Dosis biochar terdiri dari: dosis 0 ton/ha (D0), dosis 5 ton/ha (D1), dosis 10 ton/ha (D2), dosis 20 ton/ha (D3). Setiap kombinasi perlakuan dilakukan 3 kali ulangan. Percobaan menggunakan 2 kg tanah Alfisols yang digenangi air setinggi 5 cm selama inkubasi 30 hari. Parameter yang diamati meliputi analisis tanah awal, biochar awal, pH, C-organik, Kapasitas Tukar Kation (KTK), Kejenuhan Basa (KB), N-total, P-tersedia, K-tersedia, Ca-tersedia, dan Mg-tersedia. Data dianalisis menggunakan uji ANOVA dengan taraf kepercayaan 95% serta dilanjutkan uji DMRT dan Uji Regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan pada analisis tanah awal hara makro tergolong sangat rendah hingga rendah dengan pemberian macam dan dosis biochar mampu meningkatkan kandungan hara makro menjadi sedang hingga tinggi yang meliputi N-total 0,21%; P-tersedia 2,61 ppm; K-tersedia 0,71 me/100g; Ca-tersedia 6,21 me/100g dan Mg-tersedia 1,09 me/100g. Biochar tempurung memberikan pengaruh paling baik dalam meningkatkan hara makro pada tanah Alfisols.