×
Biduri (Calotropis gigantea) merupakan salah satu jenis tanaman yang berpotensi besar untuk dimanfaatkan khasiatnya, contohnya pada bidang tekstil dan kesehatan dalam bentuk obat. Biduri memiliki potensi yang baik sebagai bahan baku tekstil dan obat namun pemanfaatannya masih belum optimal. Pertumbuhan biduri sangat dipengaruhi oleh pemberian pupuk dan pemeliharaan yang dilakukan. Pemanfaatan pupuk organik dari limbah yang dapat didaur ulang menjadikan budidaya tanaman lebih mudah dan ekonomis. Penggunaan pupuk organik cair (POC) yang berasal dari urin kelinci berpotensi menjadi alternatif pupuk pada pemeliharaan biduri. Penggunaan pupuk hayati mikoriza juga dapat meningkatkan pertumbuhan biduri, karena mikoriza dapat meningkatkan efisiensi serapan air dan hara. Perlu dilakukan kajian mengenai pengaruh penggunaan pupuk organik cair dan mikoriza terhadap pertumbuhan tanaman biduri. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan April – Oktober 2021. Karakteristik lahan tempat penelitian ini yaitu termasuk kedalam tipe lahan kering dengan ketinggian 217 mdpl dan suhu sepanjang tahun bervariasi dari 220C sampai 330C. Penelitian dilakukan di Lahan Percobaan FP UNS Jumantono, Karanganyar. Rancangan penelitian menggunakan RAKL dengan POC urin kelinci 5 taraf yaitu tanpa POC, konsentrasi 1 ml/L, 2 ml/L, 3 ml/L, dan 4 ml/L, kemudian dengan mikoriza 4 taraf yaitu tanpa mikoriza, mikoriza 5 gram/polybag, mikoriza 10 gram/polybag, dan mikoriza 15 gram/polybag dengan 3 ulangan. Analisis ANOVA dan dilanjutkan dengan DMRT taraf 5%. Variabel yang diamati yaitu pertambahan tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang, panjang daun, lebar daun, jumlah stomata, kandungan klorofil, laju fotosintesis, laju transpirasi, konduktansi stomata, lebar bukaan stomata, dan jumlah cabang. Hasil penelitian tidak terjadi interaksi antara pupuk organik cair urin kelinci dan mikoriza terhadap pertumbuhan biduri. Perlakuan pupuk organik cair urin kelinci dosis 3 ml/L dapat meningkatkan pertumbuhan biduri meliputi variabel pengamatan jumlah cabang sebesar 8 cabang, laju transpirasi sebesar 1,4431 mmol/m2/s, dan jumlah stomata sebesar 108,8889/mm2. Aplikasi mikoriza pada dosis 15 gram/polybag dapat meningkatkan pertumbuhan biduri dan memberikan hasil terbaik pada variabel pengamatan konduktansi stomata sebesar 19,0361 mmol/m2/s.