×
Kabupaten Magelang merupakan salah satu sentra cabai merah yang memiliki andil cukup besar dengan menyumbang 5 – 12?ri jumlah pasokan cabai merah di Jawa Tengah. Cabai merah merupakan komoditas yang cenderung fluktuatif dimana harganya cenderung tidak stabil. Selain itu, banyaknya anggota rantai pasok cabai merah yang terlibat dapat mempengaruhi besarnya margin pada harga di tingkat petani dengan harga di tingkat konsumen.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme dan kinerja rantai pasok cabai merah di Kabupaten Magelang. Metode dasar penelitian ini yaitu deskriptif analitis. Metode pengambilan lokasi menggunakan metode purposive. Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Dukun, Kecamatan Kaliangkrik, dan Kecamatan Windusari berdasarkan kecamatan yang memiliki tingkat produksi tertinggi pada bulan November 2019 – Januari 2020. Sedangkan metode untuk pengambilan sampel petani cabai merah menggunakan metode proporsional random sampling serta menggunakan metode snowball sampling untuk responden lembaga rantai pasok. Sampel terdiri dari 60 responden petani cabai merah dan
30 responden lembaga rantai pasok di Kabupaten Magelang. Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Metode pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara, pencatatan. Metode analisis data
menggunakan pendekatan Food Supply Chain Network (FSCN) dan pendekatan efisiensi berupa margin, keuntungan pemasaran, serta farmer’s share.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa komoditas cabai merah di distribusikan ke pasar lokal maupun luar kota seperti Cilacap, Boyolali, Yogyakarta, Jakarta, Batam, Palembang, Medan, serta daerah Jawa Barat. Terdapat 6 saluran rantai pasok cabai merah di Kabupaten Magelang. Pelaku rantai pasok cabai merah di Kabupaten Magelang yaitu petani, pengepul desa, pengepul besar, pedagang luar kota, pedagang pasar, dan pengecer desa. Pola distribusi rantai pasok digambarkan dengan aliran produk yang dimulai dari petani ke konsumen, aliran finansial yang dimulai dari konsumen ke petani, serta aliran informasi yang terjadi dua arah antar anggota rantai pasok. Kinerja rantai pasok cabai merah diukur menggunakan margin, keuntungan pemasaran, serta nilai
farmer’s share. Nilai margin terkecil yaitu saluran 6 yang bernilai 0%, keuntungan pemasaran terbesar terdapat pada saluran 5 yaitu 15,05% sedangkan nilai farmer’s share paling tinggi yaitu saluran rantai pasok 6 yaitu 100% . Berdasarkan tolok ukur dari margin dan nilai farmer’s share rantai pasok cabai merah paling efisien adalah saluran 6, sedangkan berdasarkan tolok ukur keuntungan pemasaran rantai pasok paling efisien adalah saluran 5. Saran yang dapat diberikan dari penelitian ini yaitu diharapkan lembaga rantai pasok dapat saling transparan dalam memberi informasi baik berupa kondisi pasar ataupun harga cabai merah serta kelompok tani diharapkan dapat membuat sistem lelang bagi para pengepul cabai merah agar posisi tawar petani menjadi lebih tinggi.