Aspek keberlanjutan (sustainability) dalam supply chain management (SCM) menjadi salah satu hal yang sangat dipertimbangkan dalam sepuluh tahun terakhir oleh kalangan akademisi, pelaku industri, dan juga pemerintahan karena kepekaan yang meningkat terhadap perlindungan lingkungan dan tanggung jawab sosial. Pada saat yang bersamaan perusahaan juga harus memperoleh kelayakan ekonomi dan mempertahankan keunggulan kompetitif mereka. Pada sustainable supply chain management (SSCM) perusahaan dituntut untuk mempertimbangkan faktor ekonomi, faktor lingkungan dan faktor sosial. Pemilihan supplier dengan mengukur kinerja supplier merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh perusahaan untuk dapat bersaing dengan perusahaan lain. PT. Intrafood Singabera Indonesia merupakan pelopor produsen minuman serbuk tradisional siap saji yang saat ini memilih supplier hanya mempertimbangkan faktor ekonomi. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kriteria dan subkriteria beserta bobot masing-masing untuk diperhatikan oleh perusahaan dan melakukan penilaian evaluasi kinerja sustainable supplier. Penilaian kinerja tersebut akan dijadikan dasar bagi perusahaan untuk mempertimbangakan prioritas sustainable supplier. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini diketahui bahwa kriteria yang diprioritaskan oleh perusahaan berdasarkan metode DEMATEL dan ANP adalah AS1, AS2, AS3, dan AS4. Kriteria yang paling dominan memengaruhi kinerja sustainable supplier berdasarkan metode DEMATEL dan ANP adalah AS1 dengan bobot sebesar 0,615. Subkriteria prioritas yang memiliki bobot di atas rata-rata 0,063 yaitu C1 dengan bobot sebesar 0,152, C2 dengan bobot sebesar 0,119, C5 dengan bobot sebesar 0,102, C6 dengan bobot sebesar 0,087, C3 dengan bobot sebesar 0,085, dan C9 dengan bobot sebesar 0,071. Hasil evaluasi kinerja sustainable supplier menggunakan metode VIKOR adalah peringkat sustainable supplier yaitu S1>S3>S2>S4. Supplier Jawa Tengah (S1) memiliki nilai evaluasi kinerja terbaik yang dapat menjadi prioritas perusahaan dalam memasok bahan baku jahe.

Kata kunci: bahan baku jahe, DEMATEL, ANP, VIKOR, pemilihan supplier, sustainability