Big Five Inventory (BFI) merupakan skala yang mampu menggambarkan kepribadian melalui 5 dimensi—openness to experience, conscientiousness, extraversion, agreeableness, dan neuroticism. Di Indonesia, BFI termasuk alat ukur yang valid dan reliabel serta sudah melalui adaptasi. Akan tetapi, validitas dan reliabilitas tersebut dimungkinkan berubah setelah pandemi COVID-19 secara global. Terlebih nilai tersebut didapatkan berdasarkan pelaksanaan tes secara offline dengan kondisi di luar pandemi secara global. Padahal selama pandemi COVID-19, kebanyakan pelaksanaan tes psikologis dialihkan secara online. Hal ini mengakibatkan perlu dilakukan pengujian kembali validitas dan reliabilitas yang dilakukan secara online selama pandemi COVID-19 pada kelompok rentan. Skala yang digunakan adalah BFI versi Indonesia (Ramdhani, 2012) dengan reliabilitas 0,73-0,79. Data dikumpulkan dengan bantuan Survey Monkey yang disebarkan di media sosial. Sebanyak 426 subjek terpilih melalui teknik convenience sampling dengan kriteria memenuhi salah satu kriteria kelompok rentan dan usia ?19 Tahun. Lebih lanjut, data dianalisis menggunakan metode confirmatory factor analysis melalui software JASP. Hasil menunjukkan bahwa seluruh dimensi memenuhi minimal satu kriteria pada incremental index dan absolute index serta memiliki reliabilitas yang baik. Lebih lanjut, seluruh dimensi mengalami perbaikan validitas dan reliabilitas setelah dilakukan modifikasi dengan menghapus item dengan ? <0>conscientiousness (0,798), neuroticism (0,775), openness to experience (0,758), extraversion (0,761), dan agreeableness (0,723).