Tamanu oil atau minyak nyamplung yang berasal dari biji buah tanaman nyamplung dipercaya dapat digunakan sebagai anti inflamasi dan penutup luka. Uji aktivitas formula optimal emulgel dengan 20% tamanu oil pada penelitian sebelumnya berhasil untuk luka sayat dengan panjang 2 cm. Potensi ini perlu dikembangkan lagi pada luka terbuka. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui aktivitas emulgel tamanu oil sebagai penutupan luka terbuka pada kulit punggung tikus putih jantan galur Wistar setelah pemberian emulgel tamanu oil dilihat dari persentase penyembuhan luka dan untuk melihat pengaruh pemberian emulgel tamanu oil terhadap lama waktu hilangnya eritema luka terbuka pada tikus putih jantan galur Wistar.

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu eksperimental di laboratorium yang dimulai dari pembuatan sediaan, evaluasi sifat fisika kimia, dan pengujian aktivitas pada luka terbuka tikus. Sebanyak 24 ekor hewan uji dibagi menjadi 4 kelompok perlakuan yaitu kontrol normal (tanpa perlakuan), kontrol positif (Bioplacenton®), kontrol negatif (basis emulgel), dan formula optimal emulgel tamanu oil (20% tamanu oil). Persentase penyembuhan luka dan lama waktu hilangnya eritema dianalisis menggunakan One-Way ANOVA.

Hasil uji in vivo menunjukkan emulgel tamanu oil memiliki efek sebagai penutup luka terbuka dengan rata-rata persentase penyembuhan pada hari ke-15 mencapai 96,66% dan nilai AUC total 6,53. Hasil uji statistik One-Way ANOVA menunjukkan ada perbedaan yang signifikan antar kelompok (p-value <0>tamanu oil dengan kelompok kontrol normal dan kontrol negatif. Hasil uji statistik One-Way ANOVA pada eritema menunjukkan adanya perbedaan antar kelompok perlakuan (p-value <0>