×
ABSTRAK Penelitian ini mengangkat perumusan masalah ” Apakah terdapat hubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal antara calon kepala desa dan warga, budaya politik, dengan keputusan memilih dalam Pilkades 2007-2013 di Kalurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar?”. Keputusan memilih warga sangat mempengaruhi menang tidaknya calon kepala desa dalam pemilihan kepala desa. Komunikasi Interpersonal calon kepala desa dengan warga pemilih, dan budaya politik yang muncul ketika proses pemilihan kepala desa, dapat dijadikan indikasi yang mempengaruhi keputusan dalam menentukan pilihan siapa kepala desa yang warga pilih. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah hubungan yang signifikan antara komunikasi interpersonal antara calon kepala desa dan warga dengan keputusan memilih dalam Pilkades 2007-2013 di Kalurahan Wonorejo Kecamatan Gondangrejo Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini merupakan suatu penelitian survey dengan tipe penjelasan (Explanatory Research), dimana dalam penelitian ini menjelaskan hubungan antara variabel-variabel. Penelitian ini menggunakan dua variabel independen yakni Komunikasi Interpersonal (X) dan variabel kontrol Budaya Politik (Z) serta satu variabel dependen yakni Keputusan Memilih (Y). Tehnik pengumpulan data pokok dilakukan dengan penyebaran kuesioner yang dibagikan kepada 100 responden dari 5.713 populasi yaitu warga yang memiliki hak pilih. Besarnya sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan rumus Yamane. Rumus korelasi yang digunakan adalah Korelasi Tata Jenjang Spearman. Berdasarkan dari data-data yang ada, hasil distribusi frekuensi pada variabel komunikasi interpersonal (X1) dengan variabel keputusan memilih (Y) yaitu sebesar 71% pada kategori rendah dan 29% pada kategori tinggi. Dari data tersebut menunjukkan komunikasi interpersonal antara calon kepala desa dengan warga pemilih tidak memiliki pengaruh yang meyakinkan terhadap keputusan memilih dalam proses pemilihan kepala desa. Sedangkan dari data-data hasil distribusi frekuensi antara variabel budaya politik (X2) dengan variabel keputusan memilih (Y) menunjukkan 26% termasuk dalam kategori rendah dan 76% termasuk dalam kategori tinggi. Dari data tersebut menunjukkan budaya politik yang terjadi ketika pemilihan kepala desa memiliki pengaruh yang meyakinkan dengan keputusan memilih dari para warga pemilih.