Kecamatan Dawe merupakan daerah dengan luas tanam tebu terbesar di Kabupaten Kudus dan juga sebagai daerah dengan sentra produksi gula tumbu. Gula tumbu adalah gula yang diproduksi menggunakan bahan baku tebu yang di kemas dengan anyaman bambu. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani tanaman tebu dan menganalisis efisiensi teknis penggunaan input produksi usahatani tebu dan gula tumbu di Kecamatan Dawe Kabupaten Kudus. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder, populasi dalam penelitian ini sebanyak 192 usahatani kemudian pengujian populasinya menggunakan rumus slovin dan didapatkan 85 sampel usahatani di Kecamatan Dawe. Analisis data menggunakan model regresi linier berganda dengan pendekatan cobb douglas dan data envelopment analisis (DEA) dengan aplikasi software DEAP2.1.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pupuk phonska, pupuk za, pestisida dan tenaga kerja berpengaruh positif terhadap produksi usahatani tebu, sedangkan hanya pestisida yang tidak berpengaruh nyata. Kemudian pada efisiensi gula tumbu sebanyak 46 usahatani (54,12 %) saat ini pada posisi belum efisien. Berdasarkan nilai SE, 39 usahatani (45,88 %) telah mencapai efisiensi penuh yang artinya DMU tersebut telah mencapai efisiensi baik dari asumsi CRS maupun VRS. Tidak ada usahatani yang mengalami DRS. Hal tersebut mempunyai makna bahwa saat ini usahatani harus menambah jumlah input yang ada untuk mencapai efisiensi. Kemudian pada efisiensi usahatani tebu Sebanyak 70 orang masih berada dalam kategori inefisiensi. Sebanyak 43 usahatani tebu (50,59 %) berada pada posisi decreasing return to scale. 16 usahatani tebu berada pada posisi constant return to scale atau optimal scale dan 26 usahatani tebu increasing return to scale. Hasil analisis tersebut mempunyai makna bahwa saat ini usahatani tebu harus mengurangi jumlah input yang ada untuk mencapai efisiensi. Upaya peningkatan produktivitas tebu di Kecamatan Dawe masih dapat dicapai perlu dilakukan budidaya tebu dengan memperhatikan takaran penggunaan input produksi. Efisiensi gula tumbu di Kecamatan Dawe dapat dicapai dengan meningkatkan jumlah input seperti tenaga kerja, tingkat rendemen dan bahan baku tebu.