Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan Visum et Repertum dalam proses pembuktian dan implikasi Visum et Repertum sebagai bewijsmiddelen terhadap ratio decidendi hakim pada perkara tindak pidana pembunuhan berencana yang dilakukan secara bersama-sama dalam Putusan Pengadilan Negeri Medan Nomor: 907/Pid.B/2020/PN.Mdn.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan hukum (skripsi) ini adalah normatif bersifat preskriptif dan terapan. Pendekatan penelitian dilakukan dengan cara pendekatan kasus. Jenis bahan penelitian yang digunakan adalah bahan hukum primer dan sekunder, pengumpulan bahan hukum dengan cara menggunakan studi kepustakaan, dan teknik analisis bahan hukum menggunakan metode silogisme deduksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedudukan Visum et Repertum Nomor:01/IKF/XI/2019 sebagai bewijsmiddelen pada Putusan Nomor: 907/Pid.B/2020/PN.Mdn memenuhi kualifikasi sebagai alat bukti keterangan ahli, surat, maupun petunjuk. Dengan demikian, maka akan menimbulkan implikasi, baik implikasi teoretis maupun praktis terhadap ratio decidendi hakim. Secara teoretis, Visum et Repertum Nomor:01/IKF/XI/2019 memiliki kekuatan pembuktian sebagai alat bukti keterangan ahli, surat, maupun petunjuk yang bersifat bebas (vrij bewijskracht) sehingga tidak mengikat dan tidak memaksa bagi hakim. Di sisi lain, secara praktis, meskipun kekuatan pembuktiannya bersifat bebas, namun Visum et Repertum tersebut memiliki pengaruh terhadap pertimbangan hakim, sehingga dalam perkara ini Visum et Repertum dipedomani oleh hakim guna meningkatkan keyakinan hakim. Dengan demikian, Majelis Hakim yakin bahwa telah terjadi tindak pidana pembunuhan berencana yang dilakukan secara bersama-sama dan Terdakwa Zuraida Hanum bersalah atas perbuatannya tersebut.