Daya tahan budaya lokal sedang diuji dalam menghadapi penetrasi budaya asing yang mengglobal. Namun dengan munculnya komunitas pecinta budaya di Surakarta tahun 1970an, kebudayaan khususnya kesenian tari tradisi mampu dipertahankan agar tari tradisional tetap eksis. Salah satunya melalui sanggar tari Sarwi Retno Budaya, yang hingga tahun 2019 sanggar tersebut masih berusaha melestarikan tari tradisional pada masyarakat generasi muda khususnya di Surakarta. Penelitian ini bertujuan, pertama, Untuk mengetahui latar belakang Sanggar Seni Tari Sarwi Retno Budoyo di Surakarta, kedua untuk mengetahui perkembangan Sanggar Seni Tari Sarwi Retno Budaya di Surakarta Tahun 1975-2019, ketiga untuk mengetahui peran sanggar tari Sarwi Retno Budaya sebagai wadah kesenian tari tradisi dalam masyarakat Surakarta

Penelitian ini menggunakan metode penelitian historis yang terdiri dari empat tahapan, yaitu Heuristik, Kritik sumber, Intrepretasi dan Historiografi. Dengan memanfaatkan sumber yang sezaman sebagai sumber primer, penelitian ini menggunakan sumber-sumber seperti akta pendirian Sanggar Seni Tari Sarwi Retno Budaya, Sertifikat sanggar, Piagam Penggargaan, foto-foto sanggar. Wawancara kepada pihak yang terlibat dalam Sanggar Seni Tari Sarwi Retno Budaya Penelitian ini juga menggunakan sumber surat kabar. Setelah tahap pengumpulan sumber selesai, berikutnya dilakukan kritik sumber, baik kritik internal maupun eksternal. Kemudian, selanjutnya interpretasi atau analisis sumber untuk mendapatkan fakta sejarah dan yang terahkir historiografi.

Hasil penelitian menunjukkan, Sanggar Seni Tari Sarwi Retno Budaya didirikan oleh Sarwiyati Hatono seorang penggiat seni tahun 1975. Awal merintis sanggar dengan mengajarkan tari tradisional kepada anak anak sekitar kampung. Sanggar Sarwi kemudian bekeja sama dengan PORSENI untuk melatih peserta didik, yang ingin mengikuti lomba PORSENI. Sanggar Sarwi mulai banyak dilirik masyarakat dan mulai berkembang dengan peningkatan jumlah peserta didik, pelatih tari, sarana prasarana yang semakin lengkap. Sanggar Sarwi juga menciptakan karya-karya garapan dalam keperluannya untuk perlombaan. Karya-karya garapan tersebut diantaranya seperti Shinta Ilang, Kumboyono, Gajah Mada, Dharmo Bekti, Sagopi, Tresno Gothang, dan masih banyak lagi. Karya tersebut beberapa ada yang menghantarkannya menjadi juara 1. Peranan sanggar Sarwi Retno budaya sebagai wadah kesenian tari tradisional tidak hanya ditorehkan dengan berbagai prestasi kejuaraan namun juga memiliki manfaat yang berguna bagi pesertadidiknya maupun dalam masyarakat Surakarta baik dibidang pendidikan,sosial,dan budaya.

Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah sanggar tari Sarwi Retno Budaya turut andil dalam upaya pelestarian seni tari tradisi di Kota Surakarta. Hal tersebut dilihat dari berbagai macam kegiatan dari dalam sanggar mulai dari pelatihan tari tradisi, penggarapan karya-karya tari, pementasan tari, dan prestasi-prestasi yang ditorehkan