Penelitian ini bertujuan untuk: 1) menganalisis proses pembelajaran tembang macapat Program Studi Seni Karawitan Akademi Seni Mangkunegaran Surakarta Semester II Tahun Ajaran 2020/2021 terhadap kepekaan dasar musikalitas mahasiswa ditinjau dari tahapan pembelajaran (pra, proses, dan post) dan komponen pembelajaran (tujuan, materi, model, metode, media, dan evaluasi). 2) menganalisis pengaruh tembang macapat terhadap kepekaan dasar musikalitas yang meliputi titilaras, irama, dan laya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data penelitian ini adalah mahasiswa, dosen, dan Rencana Pembelajaran Semester (RPS) tembang macapat semester II. Data-data yang diambil yaitu pembelajaran tembang macapat yang terdiri dari kegiatan pra, proses, dan post yang didukung dengan komponen tujuan, materi, model, metode, media, dan evaluasi serta kepekaan dasar musikalitas yang meliputi titilaras, irama, dan laya.

Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) proses pembelajaran tembang macapat  Program Studi Seni Karawitan Akademi Seni Mangkunegaran Surakarta Semester II Tahun Ajaran 2020/2021 dilaksanakan dengan menggunakan tiga tahap kegiatan pembelajaran yang terdiri dari pra, proses, dan post. Proses pembelajaran tembang macapat terlaksana dengan baik, hal ini dapat dilihat dari hasil nilai seluruh mahasiswa yang memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) diantaranya sepuluh mahasiswa mendapat nilai 4.00, dua mahasiswa mendapat nilai 3.70, satu mahasiswa mendapat nilai 3.30, dan tiga mahasiswa mendapat nilai 2.70. 2) adanya hubungan yang erat antara guru lagu, guru wilangan, dan guru gatra dengan titilaras, irama, dan laya dijadikan cara oleh dosen agar mahasiswa menguasai kepekaan musikalitas. Pengaruh kepekaan dasar musikalitas tembang macapat dilakukan oleh dosen dengan tindakan pengenalan tembang macapat, penjelasan materi tembang macapat, pemberian tugas, pendemonstrasian tembang macapat, mengintruksikan, dan mengulas materi yang sudah di berikan sebelumnya. Dengan demikian tindakan yang sudah dilakukan oleh dosen mampu membuat mahasiswa lebih peka terhadap musikalitas dengan dibuktikan sejumlah 16 mahasiswa telah mencapai kepekaan dasar musikalitas yang meliputi titilaras, irama, dan laya dengan nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).