Penelitian ini dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai respons guru, siswa dan orangtua siswa Kelas XI terhadap pelaksanaan pembelajaran daring mata pelajaran biologi pada masa pandemi Covid-19 di Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2020/2021. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif dengan pengumpulan data menggunakan metode survei. Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas atau Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta di Kota Surakarta. Subyek penelitian adalah siswa, guru dan orangtua siswa Kelas XI di SMA atau MA Negeri dan Swasta di Kota Surakarta. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience sampling yaitu sampel atau responden dipilih dari lokasi yang mudah diakses peneliti (convenient), selanjutnya responden yang relevan dengan karakteristik dari sampel penelitian diminta untuk berpartisipasi dalam penelitian ini (Gravetter & Forzano, 2009). Jumlah sampel ditentukan dengan menggunakan Rumus Slovin sehingga diperoleh sampel 98 siswa kelas XI, 28 guru kelas XI serta 98 orangtua siswa kelas XI.
Teknik analisis data yang digunakan menggunakan teknik analisis deskriptif persentase. Hasil penelitian ini adalah pembelajaran daring pada mata pelajaran biologi telah terlaksana sesuai jadwal, terstruktur dan terkoordinasi dengan baik. Meskipun demikian, pembelajaran daring dianggap kurang efektif karena guru tidak dapat bertatap muka secara langsung dengan siswa sehingga guru tidak maksimal dalam menyampaikan materi pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran daring memberikan manfaat sekaligus kesulitan kepada guru. Manfaat yang didapatkan oleh guru saat pembelajaran daring yaitu, guru lebih mengenal teknologi, menghemat tenaga, pembelajaran dapat dilakukan dimana saja. Kesulitan yang didapatkan oleh guru saat pembelajaran daring yaitu, guru kesulitan dalam menentukan apakah siswa dapat mengikuti pembelajaran daring pada mata pelajaran biologi dengan baik atau justru siswa tidak memiliki motivasi terhadap pembelajaran daring, jaringan yang tidak stabil, borosnya penggunaan kuota, guru tidak maksimal dalam menyampaikan materi kepada siswa karena jam pembelajaran daring yang terbatas. Bagi siswa, pembelajaran daring tidak efektif karena siswa tidak dapat melakukan praktikum bersama-sama sehingga sulit memahami apa yang disampaikan oleh guru. Pelaksanaan pembelajaran daring memberikan manfaat sekaligus kesulitan kepada siswa. Manfaat yang didapatkan oleh siswa saat pembelajaran daring yaitu, lebih mengenal teknologi, pembelajaran dilakukan dengan santai, hemat tenaga dan biaya dan waktu lebih fleksibel. Kesulitan yang didapatkan oleh siswa saat pembelajaran daring yaitu, kesulitan dalam memahami materi, borosnya penggunaan kuota, jaringan internet yang tidak stabil. Ketika pembelajaran daring, sebagian orangtua mendampingi anaknya dalam proses pembelajaran. Pendampingan dalam proses pembelajaran dilakukan dengan menanyakan penyelesaian tugas, berkomunikasi terkait pembelajaran, serta berdiskusi mengenai kendala-kendala selama pembelajaran daring. Bagi orangtua, pembelajaran daring yang dilaksanakan oleh sekolah sudah baik, akan tetapi masih perlu dievaluasi kembali. Selain itu, orangtua merasa kasihan kepada anak jika harus menatap layar HP atau laptop secara terus menerus.

Kata Kunci : Respons siswa, orangtua, guru, pembelajaran daring, biologi, covid-19