Kopi merupakan salah satu komoditas unggul yang memberikan peluang bisnis sehingga berkontribusi terhadap perekonomian di Indonesia, hal ini dibuktikan dengan dimulainya banyak usaha yang memanfaatkan komoditas kopi, salah satunya adalah coffee shop. Coffee shop merupakan tempat yang menyediakan kopi dan berbagai fasilitas yang dapat mendukung pelanggannya agar dapat melakukan aktivitas sosial. Caffee?in merupakan coffee shop pertama di Kota Tanjungpinang yang memanfaatkan peluang usaha di bidang kopi mulai tahun 2018 hingga saat ini. Seiring dengan waktu, kemunculan pesaing menjadikan tingkat persaingan yang tinggi yang dirasakan oleh Caffe-in dengan diiringi kondisi internal dan eksternal lainnya menyebabkan penurunan jumlah konsumen Caffe-in dibandingkan para pesaingnya. Penelitian ini dilakukan untuk merumuskan prioritas strategi pengembangan Caffe-in dalam meningkatkan daya saing bisnis di Kota Tanjungpinang.
Metode dasar penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis dengan pendekatan kualitatif. Metode penentuan lokasi dalam penelitian ini dilakukan secara purposive (disengaja) dengan beberapa pertimbangan. Pengambilan key informan menggunakan metode purposive (disengaja) dengan melalui tiga tahap dengan mengaplikasikan teknik snowball samping dalam pengambilan data agar tidak terdapat variasi data. Key informan penelitian ini berjumlah 21 orang yang meliputi 1 orang pemilik Caffe-in, 3 orang karyawan Caffe-in, 12 orang konsumen Caffe-in, 4 orang persaing, dan 1 orang dari Dinas Tenaga Kerja, Koperasi, dan UKM Kota Tanjungpinang. Data yang digunakan yaitu data primer dan data sekunder. Alat pengumpulan data menggunakan teknik wawancara dengan menggunakan kuesioner sebagai alat bantu, observasi, dan pencatatan. Metode yang digunakan untuk menganalisis data yaitu menggunakan matriks IFE, matriks EFE, matriks Grand Strategy, matriks SWOT, dan matriks QSP (Quantitative Strategic Planning).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Caffe-in memiliki faktor internal yang berisi 7 faktor kekuatan dan 9 faktor kelemahan serta faktor eksternal yang terdiri dari 5 faktor peluang dan 5 faktor ancaman yang ditunjukkan oleh Matriks IFE dan EFE. Matriks Grand Strategy menunjukkan Caffe-in berada pada posisi kuadran I yang menunjukkan Caffe-in berada pada posisi yang bagus dan direkomendasikan untuk dapat melakukan pengembangan pasar, penetrasi pasar, pengembangan produk, integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horizontal dan diversifikasi. Terdapat empat alternatif strategi yang dirumuskan dari matriks SWOT dan prioritas strategi yang disarankan berdasarkan QSPM yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan promosi online dan offline secara intensif agar produk kopi Caffe-in semakin dikenal oleh konsumen sebagai strategi dengan skor daya tarik total (STAS) tertinggi yaitu sebesar 6,051.