Pariwisata Indonesia mengalami pemulihan setelah meredanya pandemi covid-19, maka diperlukan peran public relation Solia Yosodipuro Solo untuk mengenalkan Solia Yosodipuro Solo kepada calon tamu, namun pada akhir pandemi covid-19 aktivitas promosi dan branding terhalang oleh pandemi covid-19, maka dalam permasalahan tersebut diperlukan peran public relation Solia Yosodipuro Solo, media apa saja yang dapat membantu promosi dan branding Solia Yosodipuro Solo, dan bagaimana cara mengptimalkan promosi dan branding Solia Yosodipuro Solo.

Metode yang digunakan penulis adalah metode kuantitatif dengan cara observasi dan wawancara, metode ini dilakukan guna mengumpulkan data yang akan ditulis pada Tugas Akhir ini. Pada metode ini, penulis mengobservasi apa yang dilakukan oleh public relation Solia Yosodipuro Solo, dan melakukan arahan dari public relation Solia Yosodipuro Solo.

Peran public relation Solia Yosodipuro Solo dalam aktivitas promosi dan branding memiliki 2 aktivitas yaitu aktivitas langsung dan tidak langsung. Saat pandemi covid-19 aktivitas langsung memiliki hambatan pada implementasinya, maka public relation Solia Yosodipuro Solo menggunakan media promosi dalam menjalankan aktivitas tidak langsung, selain dengan media sosial milik Solia Yosodipuro Solo, public relation Solia Yosodipuro Solo menggunakan bantuan media massa untuk promosi dan branding Solia Yosodipuro Solo.

Public relation Solia Yosodipuro Solo mengptimalkan promosi dan branding melalui aktivitas tidak langsung, implementasi ativitas tidak langsung melalui media promosi masih harus dioptimalkan dengan membuat konten yang lebih informatif sekaligus edukatif terkait Solia Yosodipuro Solo.