ABSTRAK

Dunia perfilman Indonesia semakin berkembang dengan munculnya banyak film yang mengangkat tema tentang fenomena sosial, salah satunya mengenai kekerasan seksual. Penelitian ini menganalisis sebuah film yang bertema kekerasan seksual, khususnya yang menyoroti trauma pada penyintas kekerasan seksual. Adapun film yang menjadi objek penelitian ini berjudul “27 Steps of May” yang diproduksi oleh Green Glow Pictures pada tahun 2019. Film ini menceritakan tentang seorang wanita bernama May sebagai tokoh utama yang mengalami trauma akibat kejadian kekerasan seksual yang dialaminya di masa lalu.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah analisis semiotika Roland Barthes. Penggunaan teori semiotika Barthes dikarenakan peneliti melakukan analisis dengan mengamati tanda-tanda atau simbol tertentu yang merepresentasikan trauma pada penyintas kekerasan seksual dengan tiga tingkatan yang disebutkan oleh Roland Barthes, yaitu denotasi, konotasi, dan mitos.

Hasil yang didapatkan pada penelitian ini adalah adanya tanda-tanda dan simbol yang merepresentasikan bentuk trauma pada penyintas kekerasan seksual melalui gesture serta mimik wajah pada tokoh utama. Ditemukan sebanyak 21 korpus. Secara denotasi, representasi trauma pada penyintas kekerasan seksual adalah banyak melamun, napas tidak teratur, mudah terkejut, tatapan kosong, dan susah konsentrasi. Secara konotasi adalah bentuk individu penyintas kekerasan seksual dalam berperilaku dan menyatakan emosinya. Secara mitos, banyak masyarakat yang masih memandang rendah korban kekerasan seksual yang membuat korban menjadi bungkam dan makin larut dalam rasa traumanya.