Yhulita Kumala Pramurdya. K6419081. KESESUAIAN BAHAN AJAR MATA PELAJARAN PENDIDIKAN PANCASILA FASE E PADA CAPAIAN PEMBELAJARAN (STUDI DI SMA BATIK 2 SURAKARTA). Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. Februari 2023.

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengevaluasi kesesuaian substansi bahan ajar Pendidikan Pancasila Fase E terhadap Capaian Pembelajaran elemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yaitu “Menganalisis kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan perumusan solusi secara kreatif, kritis, dan inovatif untuk memecahkan kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban” dalam Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan No. 033/H/KR/2022; dan (2) menganalisis cara guru Pendidikan Pancasila Kelas X untuk menyusun bahan ajar elemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan studi evaluasi. Sumber data meliputi informan (guru Pendidikan Pancasila Kelas X dan Wakil Kepala Sekolah Bagian Kurikulum), dokumen (ATP, Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas X, dan LKS Pendidikan Pancasila Kelas X), serta penerapan bahan ajar (peserta didik Kelas X.1, X.2, X.6, dan X.7). Teknik pengambilan sampel yaitu purposive sampling dan snowball sampling. Pengumpulan data dengan teknik wawancara terstruktur, analisis dokumen, dan observasi partisipasi pasif. Teknik uji validitas adalah triangulasi data dan metode. Analisis data yaitu teknik model Miles and Huberman (1984). Hasil penelitian ini adalah. Pertama, bahwa indikator kesesuaian substansi bahan ajar: a) Selaras dengan standar menunjukkan belum adanya materi terpisah sesuai dengan capaian pembelajaran yang diteliti; b) Efisien menggambarkan standar menunjukkan tampilan fisik LKS kurang menarik peserta didik dan terdapat beberapa penjelasan yang sulit dipahami peserta didik; serta c) Memiliki kedalaman pengetahuan, pertanyaan, maupun aktivitas yang mendukung menunjukkan materi, pertanyaan, dan aktivitas pembelajaran didasarkan pada capaian pembelajaran lama kemudian terdapat pertanyaan yang tumpang tindih dengan materi bahkan tidak ditemukan dalam LKS. Sedangkan UUD NRI Tahun 1945 dan internet (jurnal online, portal berita, blog, dan lain-lain) penggunaannya menyesuaikan kebutuhan saja. Kedua, bahwa guru diberikan aplikasi Merdeka Mengajar. Namun dalam pembelajaran, guru tidak mengembangkan bahan ajar sendiri dengan pertimbangan proses. Meskipun demikian guru berupaya menambahkan materi kasus pelanggaran hak dan pengingkaran kewajiban. Kesimpulan penelitian ini adalah kurang terpenuhinya indikator-indikator kesesuaian substansi bahan ajar bahan ajar elemen Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak adanya bahan ajar yang dikembangkan sendiri oleh guru baik berbentuk fisik maupun digital.