Penulis Utama : Maulana Rezi R
NIM / NIP : T201808007
×

Pendekatan pola komunikasi keluarga yang melibatkan struktur keluarga dipandang mampu menjelaskan realitas sosial keluarga anak disabilitas sensorik dalam proses ketahanan keluarganya. Selain ditemukan kemiripan konsep dengan ketahanan keluarga, teori pola komunikasi keluarga dapat menjelaskan kondisi ketahanan keluarga sebagai proses dalam fungsi keluarga yang berketahanan dalam perspektif anak disabilitas sensorik. Tujuan penelitian ini adalah menemukan pola hubungan antara komunikasi keluarga, ketahanan keluarga, dan struktur keluarga, menganalisis komunikasi dalam membangun makna keluarga, pemeliharaan relasi, koping dalam penyelesaian masalah, dan merumuskan model komunikasi keluarga yang berketahanan dalam perspektif anak disabilitas sensorik. Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan rancangan sekuensial eksplanatori. Jumlah sampel pada studi kuantitatif sebanyak 77 anak disabilitas sensorik, dan informan untuk kualitatif sebanyak sepuluh anak di kota Bandung. Data kuantitatif diambil melalui metode survei melalui instrumen komunikasi keluarga, ketahanan keluarga, struktur keluarga, dan metode kualitatif menggunakan wawancara. Hasil studi kuantitatif mendukung lima hipotesis yaitu ada hubungan yang signifikan antara komunikasi keluarga dan ketahanan keluarga anak disabilitas sensorik (p<.001), dimensi percakapan dan ketahanan keluarga (r=.541; p<.001), dimensi konformitas dan ketahanan keluarga (r=.301; p<.001), faktor diferensiasi peran orangtua dalam fungsi keluarga sebagai pemoderasi pada hubungan konformitas dan ketahanan keluarga, dan faktor dominasi orangtua dalam pengambilan keputusan sebagai pemoderasi pada hubungan konformitas dan ketahanan keluarga. Dalam perspektif anak disabilitas sensorik, keluarga mengelola kesulitan dengan mendorong interaksi, memberikan pemahaman, saran, pendapat dan menyampaikan harapan melalui bentuk pesan positif, dan kalimat pujian yang mendorong semangat. Keluarga mengarahkan sikap dan nilai moral, memberikan kepercayaan dan menyesuaikan sikap. Keluarga menciptakan situasi interaksi yang menyenangkan, memperlakukan adil dan setara, serta membuka diri tentang keluhan para anggotanya. Dalam proses menemukan makna, keluarga saling berbagi cerita tentang aktivitas dan rencana-rencana, mengingatkan kepatuhan akan agama dan membangun harapan tentang kebahagiaan.  Dalam perspektif anak disabilitas sensorik, keluarga mengelola relasi anggotanya dengan aktivitas berbagi cerita dengan motivasi untuk mengarahkan sikap dan perilaku pada nilai-nilai moral dan kebiasaan baik. Keluarga mengarahkan aktivitas dengan perlakuan yang sama diantara sesama anggota keluarga lainnya. Dalam memperkuat hubungan, keluarga membangun interaksi yang menyenangkan yang fokus pada nilai kesopanan dan kesantunan, serta untuk menghargai dan menghormati orang lain. Keluarga menunjukkan sikap menyesuaikan dengan anggota keluarga dalam pikiran dan perlakuan. Di lingkungan sosial, ada tuntutan kepada anggota keluarga untuk dapat ramah dalam berkomunikasi dan berinteraksi di masyarakat. Keluarga membuka diri dengan mengungkapan pemikiran, ide dan alasan dalam membuat solusi dan memecahkan masalah tentang beragam topik, memberikan pemahaman tentang masalah perbedaan dan membangun keseragaman perlakuan untuk melibatkan seluruh  anggota aktif memberikan pendapat dalam menyelesaikan masalah. Anggota secara bersama-sama mendengarkan dan menanggapi ide yang muncul tanpa menyela pembicaraan. Ketegasan di keluarga muncul ketika dijumpai kesalahan dan pelanggaran terhadap perilaku anggotanya. Sikap orangtua menunjukkan fleksibel dalam menerapkan aturan mengingat keluarga memahami keterbatasan yang anak miliki dan dilanjutkan dengan sikap membangun kepercayaan kepada seluruh anggota keluarganya mampu menyelesaikan masalah yang dihadapi. Tanggung jawab orangtua yang dirasakan anak disabilitas sensorik lebih pada kemampuannya dalam memfasilitasi kebutuhan keluarga dan ikut keputusan keluarga. Model komunikasi keluarga yang berketahanan dalam perspektif anak disabilitas sensorik merupakan komponen yang menunjukkan proses komunikasi di keluarga yang melibatkan struktur keluarga, proses, unsur, dan fungsi komunikasi keluarga yang berketahanan. Sebagai temuan, penelitian ini menghasilkan penjelasan tentang orientasi percakapan dan konformitas berdasarkan tipologi keluarga. Ketahanan keluarga yang dikategorikan kuat ditandai oleh dimensi percakapan yang tinggi dan dimensi konformitas yang tinggi (tipe keluarga consensual), sementara ketahanan keluarga yang dikategorikan lemah ditandai dengan percakapan yang rendah dan konformitas yang rendah (tipe keluarga laissez-faire), dan lebih banyak dimiliki oleh anak disabilitas sensorik rungu-wicara. Proses dan unsur komunikasi keluarga yang berketahanan menghasilkan gambaran hubungan relasional keluarga sebagai fungsi komunikasi keluarga dalam mencapai keluarga yang berketahanan, yaitu fungsi supportif, persuasif, dan inklusif.  Kebaruan penelitian terletak pada hasil yang melengkapi konsep orientasi dalam teori komunikasi keluarga bahwa orientasi komunikasi keluarga dalam konteks ketahanan keluarga tidak hanya sebatas pada orientasi percakapan dan konformitas, namun ditemukan aspek sebagai unsur penting yang terlibat dalam kedua orientasi tersebut yaitu empati dan penyesuaian. Penelitian ini juga menemukan delapan tema dalam orientasi percakapan dan tujuh tema terkait dengan konformitas. Penggunaan metode campuran yang dapat menjawab semua pertanyaan penelitian, memiliki data dan informasi yang lebih akurat dan mendalam untuk menuangkan hasil penelitian ini menjadi lebih lengkap serta menyeluruh.  Sebagai implikasi teoritis, pendekatan teori komunikasi keluarga dapat menjelaskan proses ketahanan keluarga. Komunikasi keluarga yang berketahanan ditandai oleh orientasi percakapan melalui bentuk komunikasi mendengarkan, memberi pemahaman, memberi solusi, dan memberikan dukungan. Sementara konformitas dengan bentuk harapan keluarga dalam kepatuhan etika dan nilai-nilai moral, pengaturan urusan, pemenuhan kebutuhan, dan menyeragamkan. Indikator pada kedua orientasi ini berkontribusi pada pengembangan instrumen pola komunikasi keluarga, dan melengkapi kontruks teori pola komunikasi keluarga yang sudah ada. Empati dan penyesuaian merupakan konsep baru yang terkait dengan ketahanan keluarga yang terlibat dalam proses percakapan dan konformitas. Pembagian peran orangtua dalam fungsi keluarga merupakan faktor penguat konformitas dalam mencapai ketahanan keluarga, dan dapat mengubah tipe keluarga. Hal ini menunjukkan ada pergeseran konsep keluarga yang dipengaruhi oleh faktor struktur keluarga. Temuan dalam penelitian adalah kontribusi yang dapat melengkapi kedudukan teori pola komunikasi keluarga dalam konteks keluarga yang berketahanan.

×
Penulis Utama : Maulana Rezi R
Penulis Tambahan : -
NIM / NIP : T201808007
Tahun : 2023
Judul : Model Komunikasi Keluarga yang Berketahanan dalam perspektif Anak Disabilitas Sensorik di Kota Bandung
Edisi :
Imprint : Surakarta - Fak. ISIP - 2023
Program Studi : S-3 Ilmu Komunikasi
Kolasi :
Sumber :
Kata Kunci : komunikasi keluarga, ketahanan keluarga, anak disabilitas sensorik, metode campuran
Jenis Dokumen : Disertasi
ISSN :
ISBN :
Link DOI / Jurnal : https://doi.org/10.1177/0192513X211038074
Status : Public
Pembimbing : 1. Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.S
2. Dra. Prahastiwi Utari, M.Si, Ph.D
3. Dr. Drajat Tri Kartono, M.Si
Penguji : 1. Prof. Dr. Mahendra Wijaya, M.S
2. Prof. Dr. Atwar Bajari, M.Si
3. Sri Hastjarjo, S.Sos, Ph.D
Catatan Umum :
Fakultas : Fak. ISIP
×
Halaman Awal : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Halaman Cover : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB I : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB II : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB III : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB IV : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB V : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
BAB Tambahan : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Daftar Pustaka : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.
Lampiran : Harus menjadi member dan login terlebih dahulu untuk bisa download.