×
Ilham Maulana Rahman, G0019097, 2022, Hubungan Komorbid Hipertensi terhadap Hiperkoagulasi pada Pasien COVID-19. Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta
Latar Belakang: Corona Virus Disease 19 (COVID-19) merupakan penyakit pneumonia baru yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2. Manifestasi klinis yang muncul pada pasien COVID-19 beragam, salah satu keadaan yang meningkatkan tingkat keparahan adalah hiperkoagulasi. Keadaan dimana terjadi kecenderungan darah untuk menggumpal. Keadaan ini ditandai oleh peningkatan kadar D-dimer. Hipertensi merupakan komorbid paling sering ditemukan pada pasien COVID-19. Pasien dengan hipertensi memiliki tingkat keparahan lebih tinggi. Salah satu penyebabnya adalah keadaan hiperkoagulasi yang diduga lebih sering muncul pada pasien dengan hipertensi.
Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik potong lintang. Penelitian ini meneliti 127 pasien COVID-19 yang rawat inap pada periode Januari-Desember 2021 di Rumah Sakit UNS. Analisis data menggunakan uji Eta untuk mengetahui korelasi antara hipertensi dengan kadar D-dimer dan regresi linear berganda untuk mengetahui pengaruh hipertensi terhadap kadar D-dimer setelah dikontrol oleh usia, diabetes mellitus, penyakit ginjal kronis, dan penyakit jantung.
Hasil: Pada pasien dengan hipertensi ditemukan rerata kadar D-dimer 1086,64±937,25 ng/ml dan nnilai tengah 862,11 ng/. Hasil uji Eta menunjukkan tidak ada korelasi signifikan (F hitungSimpulan: Pasien COVID-19 dengan komorbid hipertensi memiliki pengaruh lebih tinggi untuk terjadinya keadaan hiperkoagulasi. Hal ini ditunjukkan oleh pengaruh signifikan positif antara pasien COVID-19 dengan komorbid hipertesni terhadap kadar D-dimer.