Kemiskinan merupakan masalah krusial bagi negara-negara berkembang termasuk Indonesia. Permasalahan kemiskinan di berbagai negara khususnya negara-negara berkembang termasuk Indonesia, mampu menarik perhatian khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berkomitmen untuk menghilangkan kemiskinan melalui program Suistainable Development Goals (SDG’s). Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah bagaimana pengaruh Jumlah Penduduk, Pengangguran, Upah Minimum, Pengeluaran Non Makanan, Akses Sanitasi, dan Akses Air Bersih terhadap Kemiskinan di Provinsi Jawa Tengah pada tahun 2018-2021. Data yang digunakan adalah data panel dari 35 Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik. Metode yang digunakan adalah analisis regresi data panel. Hasil analisis menunjukkan variabel Jumlah penduduk berpengaruh positif dan signifikan, Upah Minimum berpengaruh positif dan signifikan, Pengangguran berpengaruh positif dan tidak singifikan, Pengeluaran Non Makanan berpengaruh positif dan tidak signifikan, Akses Sanitasi Layak berpengaruh positif dan tidak signifikan, dan Akses Air Bersih berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kemiskinan Jawa Tengah. Pemerintah Provinsi Jawa Tengah diharapkan mampu menekan laju pertumbuhan penduduk di setiap kabupaten atau kota. Pemerintah diharapkan lebih memperhatikan kualitas dan mutu air di setiap daerah. air bersih harus menjadi prioritas utama. Pembangunan sarana air minum pedesaan adalah salah satu upaya pemerintah yang dapat dilakukan untuk menjamin kebutuhan air.