Tanaman herbal merupakan tanaman yang dapat digunakan sebagai pengobatan suatu penyakit secara alami. Salah satu tanaman obat di Indonesia yang memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai obat tradisional yaitu meniran. Meniran merupakan tanaman liar yang dapat tumbuh disegala musim yang teridentifikasi mengandung senyawa fitokimia seperti golongan flavonoid dan fenol yang memliki beberapa manfaat dalam bidang kesehatan yang salah satunya yaitu antioksidan. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui kadar fenolik dan aktivitas antioksidan pada tanaman meniran dari tiga ketinggian yang berbeda.
Metode penelitian yang dilakukan pada sampel meniran budidaya daerah Sukoharjo, Karanganyar dan Jember yaitu eksperimental. Pada penentuan kadar fenolik menggunakan metode Folin-ciocalteu sedangkan untuk menentukan aktivitas antioksidan metode DPPH (2,2-difenil-1-pikrihidrazil). Spektrofotometer UV-Vis digunakan sebagai metode analisis.
Hasil kadar senyawa fenolik Sukoharjo (104 mdpl) paling tinggi yaitu 1,67±0,01 %b/b kemudian disusul dengan Jember (243 mdpl) 1,65±0,006 %b/b dan Karanganyar (722 mdpl) 0,90±0,006 %b/b. Hasil uji aktivitas antioksidan pada meniran yaitu Sukoharjo (104 mdpl) memiliki intensitas kadar kuat dengan IC50 101,84±2,23 ?g/mL sedangkan Jember (243 mdpl) dan Karanganyar (722 mdpl)memiliki intensitas kadar yang lemah dengan IC50 secara berurutan yaitu 132,35±1,44 dan 174,06±1,92 ?g/mL. Korelasi kadar fenolik dan aktivitas antioksidan menggunakan bivariate pearson menunjukkan korelasi negatif sebesar 80,5%.

Kata kunci : Meniran, Fenol, Antioksidan