Theresia Kintan Lusiana, K3118073. STUDI KASUS MANAJEMEN EMOSI ANAK BROKEN HOME. Skripsi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret, November 2022.

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis (1) bentuk manajemen emosi anak broken home, (2) dampak manajemen emosi anak broken home, dan (3) cara untuk manajemen emosi anak broken home. Pemilihan subjek menggunakan purposive sampling, yang berarti subjek dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu yang sudah diketahui oleh peneliti yaitu hasil observasi saat berada di tempat les, laporan perkembangan anak dari orang tua, kedekatan peneliti dengan subjek, dan diketahui bahwa anak mengalami masalah manajemen emosi dan broken home. Dilakukan observasi di tempat les dan selanjutnya melakukan wawancara dengan significant other dan dokumentasi. Terpilihlah subjek penelitian berinisial SA dan SY. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus.  Teknik pengumpulan data dapat diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data yaitu tahap reduksi data yaitu tahap meringkas, mencatat hal penting, dan mengurangi data yang kurang diperlukan serta menambah data yang kurang untuk menyempurnakan data yang diperoleh melalui hasil wawancara, observasi, dokumentasi. Tahap penyajian data yaitu peneliti mengumpulkan informasi lalu melakukan penyusunan data berdasarkan kategori yang diperlukan dan penyajian data ini disajikan dalam bentuk teks naratif, dan tahap penarikan kesimpulan berisi mengenai perumusan makna yang diperoleh dari hasil penelitian dengan mengungkapkan menggunakan kalimat yang singkat, padat, dan mudah dimengerti.

Hasil dari penelitian ini adalah subjek ini menunjukan bentuk manajemen emosi masing – masing. Subjek menunjukkan emosi dalam bentuk masking dan dapat mengenali emosi yang dialaminya. Dampak manajemen emosi yang dialami subjek yaitu mengalami dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif yaitu dapat ceria dan menyenangkan saat dirumah, ditempat les, dan saat dengan teman sebaya. Dampak negatif yaitu berdiam diri dan menangis. Cara manajemen emosi yang dimiliki kedua subjek tersebut yaitu berdiam diri, curhat, dan menangis, mendengarkan musik dan bermain bersama teman. Saran dalam penelitian ini adalah subjek dapat memanjemen emosi dengan baik, untuk orang tua agar mampu memahami dan menyikapi anak broken home, dan penelitian selanjutnya agar dapat menggali informasi melalui penelitian studi literature untuk memperdalam mengenai bentuk, dampak dan cara manajemen emosi anak broken home.