World Health Organization (WHO) menyebutkan bahwa pada tahun 2018 angka kejadian kanker di dunia meningkat menjadi 18,1 juta kasus baru dengan angka kematian mencapai 9,6 juta. Sedangkan jenis kanker terbanyak yang ditemukan di Indonesia adalah kanker payudara. Salah satu kelompok yang memiliki potensi resiko dua hingga tiga kali lebih besar untuk terkena penyakit ini adalah perempuan yang memiliki riwayat keluarga dengan kanker payudara, khususnya anak perempuan penderita. Adanya faktor resiko genetik ini memunculkan persepsi resiko tinggi yang dapat menciptakan kecemasan berlebihan di dalam diri individu. Oleh karena itu diperlukan pengelolaan informasi yang tepat agar kelompok ini bisa meminimalisir faktor resiko untuk terhindar dari kanker payudara dan kecemasan berlebihan yang ditimbulkan.

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk mengetahui bagaimana pola pengelolaan informasi yang dilakukan oleh perempuan dengan persepsi resiko tinggi kanker payudara. Penelitian ini dilakukan melalui metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penelitian ini melibatkan sembilan anak perempuan penderita kanker payudara yang tergabung dalam komunitas penyintas kanker payudara Lovelypink Solo yang dipilih dengan menggunakan teknik purposif. Adapun teknik pengumpulan dilakukan melalui wawancara mendalam.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perempuan dengan persepsi resiko tinggi dalam hal pengelolaan informasi mengambil keputusan untuk mencari dan mengabaikan informasi. Pada kelompok anxious pencarian informasi hanya dilakukan melalui ibu dan media internet. Sedangkan pada kelompok responsive pencarian informasi dilakukan dengan cara berkomunikasi kepada ibu, dokter, komunitas serta media internet sebagai pendukung. Ditemukan beberapa topik yang biasanya dicari oleh individu, diantaranya adalah gejala kanker, faktor resiko genetik, jenis kanker lain, pencegahan kanker, serta skrining kanker payudara. Namun demikian terdapat beberapa topik kanker payudara yang dihindari oleh kedua kelompok ini. Secara keseluruhan, baik kelompok responsive maupun kelompok anxious memutuskan untuk menciptakan pikiran dan emosi yang lebih positif dan melanjutkan pencarian informasi.

Kata Kunci: Pengelolaan Informasi, Pencarian Informasi, Pengambilan Keputusan, Kanker Payudara, Persepsi Resiko