Kabupaten Sukoharjo merupakan kabupaten yang memiliki potensi pertanian salah satunya untuk komoditas padi. Kabupaten Sukoharjo menempati posisi teratas untuk produktivitas padi di Provinsi Jawa Tengah dengan angka 67,42 ku/ha. Keberhasilan pertanian di Kabupaten Sukoharjo tentunya tidak terlepas dari peran kelompok tani sebagai kelembagaan petani. Tahun 2018 Kecamatan Polokarto menempati jumlah kelompok tani tertinggi kedua yaitu 78 kelompok, kemudian tahun 2019 meningkat menjadi 82 kelompok. Peningkatan jumlah kelompok tani di Kecamatan Polokarto sayangnya tidak diiringi dengan peningkatan kemampuan kelompok taninya.  Seluruh kelompok tani di Kecamatan Polokarto termasuk dalam kelas lanjut.
Penelitian ini bertujuan untuk: (a) menganalisis keefefektifan kelompok tani di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo; (b) menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan keefektifan kelompok tani di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo; (c) menganalisis hubungan antara faktor-faktor yang memengaruhi keefektifan kelompok tani dengan keefektifan kelompok tani di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo. Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dengan teknik survei. Lokasi penelitian ditetapkan di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo karena berdasarkan data BPP Kecamatan Polokarto (2020) terdapat peningkatan jumlah kelompok tani, namun kemampuan kelas kelompok tani cenderung menurun. Populasi dalam penelitian adalah kelompok tani yang ada di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah multistage random sampling dengan jumlah sampel 24 kelompok tani. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, pencatatan dan dokumentasi. Analisis data menggunakan uji korelasi Rank Spearman (rs) dengan program IBM SPSS.
Hasil penenelitian menunjukkan bahwa keefektifan kelompok tani di Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo sebagian besar (45,83%) berada dalam kategori tinggi. Faktor keefektifan kelompok tani diantaranya karakteristik kelompok sebagian besar (50%) dalam kategori rendah, kepemimpinan kelompok tani sebagian besar (35,5) dalam kategori tinggi dan peran penyuluh sebagian besar (66,7%) dalam kategori tinggi. Hasil analisis signifikansi hubungan dengan uji korelasi, faktor-faktor yang memiliki hubungan signifikan dengan keefektifan kelompok tani yaitu karakteristik kelompok dan peran penyuluh. Adanya faktor yang berhubungan signifikan menjadikan kelompok tani perlu untuk memperhatikan karakteristik kelompok serta peran penyuluh pertanian dalam mendukung keaktifan dan keefektifan kelompok tani. Faktor kepemimpinan ketua kelompok tani memiliki hubungan yang tidak signifikan dengan keefektifan kelompok tani karena peran ketua kelompok tani sebagai penggerak dan sumber informasi bagi kelompok lebih banyak dilakukan oleh penyuluh pertanian.