Penelitian ini bertujuan untuk: 1) Mengetahui makna lirik lagu religius karya Didi Kempot ditinjau menggunakan kajian semiotika Riffaterre (ketidaklangsungan ekspresi, pembacaan hermeneutik, heuristik, matriks, model, varian, dan hipogram). 2) Mengetahui pergeseran budaya tradisional ke modern dalam lagu campursari karya Didi Kempot. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif yang selanjutnya merujuk teori perubahan dan pemikiran Alvin Boskoff mengenai faktor-faktor yang menyebabkan perubahan nilai budaya dalam masyarakat. Data dalam penelitian ini adalah kata-kata dan simbol-simbol dalam empat lagu religius yang dinyanyikan oleh Didi Kempot berjudul “Istighfar Sak Kuatmu”, “Mampir Ngombe”, “Umak-Umik”, dan “Uluk Salam”. Teknik pengumpulan data dalam peneltian ini dilakukan dengan cara membaca dan mencatat lirik lagu religius yang dinyanyikan oleh Didi Kempot.Hasil penelitian ini adalah 1) Lagu religius yang dinyanyikan oleh Didi Kempot memuat makna mengenai nilai agama dan nilai kehidupan. Lirik lagu “Istighfar Sak Kuatmu” bermakna manusia harus selalu beristighfar untuk mendekatkan sekaligus memohon ampunan Allah. Lirik lagu “Mampir Ngombe” bermakna hidup di dunia sementara, sedangkan hidup yang kekal adalah kehidupan di akhirat. Lirik lagu “Umak-Umik” bemakna seseorang hendaknya untuk selalu mengucap doa kepada Allah. Lirik lagu “Uluk Salam” bermakna mengenai karakter seseorang dapat tercermin dari lisan atau ucapan. 2) Budaya campursari mengalami pergeseran, yaitu generasi muda yang dikenal lebih condong terhadap musik barat, saat ini mulai banyak menyukai lagu campursari. Masyarakat sangat antusias terhadap lagu campursari bertema cinta dan patah hati yang ditunjukkan melalui trending di berbagai platform musik digital.