Bawang dayak (Sisyrinchium palmifolium L.) merupakan tanaman obat yang dipercaya dapat mengobati berbagai macam penyakit. Permintaan bawang dayak semakin meningkat seiring dengan semakin banyaknya penelitian tentang khasiat bawang dayak untuk kesehatan. Kajian tentang pascapanen bawang dayak belum pernah dilakukan, oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh pelapisan kitosan dan suhu rendah terhadap karakter fisiologis dan biokimia bawang dayak.
Rancangan penelitian yang digunakan adalah Split Plot Design pola faktorial tiga ulangan. Faktor pertama adalah suhu penyimpanan (0oC, 10oC, dan 25oC), serta konsentrasi kitosan (0%, 1%, 1,5%, dan 2%) sebagai sub faktor. Parameter yang diamati meliputi ketebalan lapisan kitosan dan penetrasi ke dalam jaringan, susut bobot dan perubahan berat basah, berat kering, perubahan warna, kekerasan, dan kadar flavonoid umbi bawang dayak. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis menggunakan Analysis of Varians (ANOVA). Apabila terdapat beda nyata antar perlakuan selanjutnya dianalisis dengan Duncans Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 95%.   
Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu rendah dan pelapisan kitosan mampu mempengaruhi karakter fisiologis dan biokimia umbi bawang dayak. Interaksi antara kedua perlakuan berpengaruh terhadap kekerasan umbi, mengurangi susut bobot, dan mempertahankan berat kering umbi bawang dayak. Perlakuan suhu rendah dan pelapisan kitosan juga dapat mempertahankan warna umbi bawang dayak. Kombinasi perlakuan kitosan 2% dan suhu 10oC mampu menekan susut bobot umbi, perlakuan kitosan 0% dan suhu 10oC memberikan hasil berat kering dan kadar flavonoid yang paling tinggi, sedangkan kekerasan umbi yang paling baik ditemukan pada perlakuan kitosan 2% suhu 25oC.